DBH Sawit Rp308 Miliar untuk Riau Dianggap Tak Cukup, Karmila: Perbaiki Jalan 1 KM Butuh Rp9 Miliar
PEKANBARU - Dana Bagi Hasil (DBH) sawit akan segera diterima 350 daerah di Indonesia. Riau mendapatkan porsi paling besar, yakni Rp308 miliar lebih dari total dana Rp3,4 triliun yang dialokasikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Meskipun mendapatkan jatah paling besar, ternyata DBH sawit yang digelontorkan untuk Riau ini belum cukup untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur yang disebabkan industri sawit di Riau.
"Mana lah cukup," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau, Karmila Sari, Senin (9/10/2023).
Karmila mengatakan, setiap tahunnya, paling tidak ada sekitar 3 km jalan yang rusak pada satu titik jalan.
Dengan kondisi wilayah Riau yang didominasi gambut, tentu dana yang diperlukan untuk memperbaiki jalan yang rusak itu membutuhkan dana yang cukup besar.
"Untuk pembangunan di riau yang dominannya gambut, untuk memperbaiki 1 km jalan itu menghabiskan dana sekitar Rp9 miliar. Nah otomatis kan di satu titik saja kita butuh Rp27 miliar," ujarnya.
"Sementara kerusakan yang diakibatkan dari truk-truk yang membawa TBS ataupun CPO ini melebihi itu rusaknya," tambahnya.
Meski demikian, Ketua DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Riau ini mengaku tetap bersyukur dengan adanya DBH sawit ini.
Menurutnya, DBH sawit ini bisa membantu pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang ada.
"Kita pasti bersyukur lah dapat tambahan berupa DBH sawit. Kita berharap ada tambahan dana dari pusat," kata dia.
"Jadi kalau ditanya cukup atau tidak, ya tidak cukup. Karena ya memang yang rusak itu banyak, tambah lagi memang tonase yang berlebihan akibat TBS dan CPO. Memang sebenarnya dana yang diberikan khusus untuk yang perkebunan sawitnya banyak, diberikan lebih," tandasnya.
Penulis: Bayu Derriansyah
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :