FKPMR dan PPMR Tolak Nasir Jadi Cagubri, Rekam Jejak Buruk dan Historis Melayu Jadi Alasan
PEKANBARU - Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) dan Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) secara tegas menolak pencalonan M Nasir sebagai calon Gubernur Riau (Cagubri) periode 2024-2029.
Pernyataan itu lahir dalam Rapat Dialogis Pemuka Masyarakat Riau dengan tema "Memilih Gubernur Riau Bermarwah pada Pilkada 2024" yang diinisiasi oleh FPKR yang digelar di Gedung FKPMR, Minggu (21/7/2024).
Rapat itu diketahui dipimpin langsung oleh Ketum PPMR Nasrun Effendi bersama Ketum FKPMR Dr Chaidir serta dihadiri lebih 70 pemuka masyarakat lintas etnik, budaya dan berbagai profesi seperti mantan Gubri Saleh Djasit, Fauzi Kadir, mantan Sekdaprov Riau Yan Prana, Zahirman Zabir, Jufri Zubir, Asri Auzar, Fakhrunnas MA Jabbar, Mardianto Manan, Zulkarnain Kadir, Yanto Budiman, dan lainnya.
Dalam surat pernyataan sikap yang ditandatangani Ketum FKPMR Dr Chaidir dan Ketua PPMR Nasrun Effendi itu menjabarkan beberapa poin yang menjadi alasan penolakan terhadap M Nasir.
Pernyataan itu juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas, berakhlak mulia, amanah, kepemimpinan yang kuat dan mampu menyejahterakan masyarakat.
Pernyataan itu menegaskan Pemilihan Gubernur Riau serta Bupati/Walikota se-Provinsi Riau adalah momentum penting untuk mewujudkan pembangunan masyarakat yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Terdapat lima poin dalam pernyataan sikap FKPMR dan PPMR yakni pentingnya pemilihan pemimpin yang dilakukan sangat berhati-hati, cermat, arif menimbang, dan bijak menakar.
Dua lembaga itu menyepakati pemimpin harus memiliki karakter kepemimpinan yang lurus jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), cerdas (fathonah), dan komunikatif (tabligh).
"Pemimpin harus memiliki integritas yang teruji, kapasitas, kapabilitas, kredibilitas, serta kompetensi yang mumpuni," kata Chaidir.
Sementara Nasrun Effendi mendesak semua pihak yang memiliki kewenangan dalam menjaring, menyaring, dan menetapkan calon kepala daerah untuk mengacu pada persyaratan dan kriteria normatif yang telah ditentukan peraturan perundang-undangan.
"Kami meminta semua pihak untuk memperhatikan dan mempedomani nilai-nilai dan kriteria kepemimpinan dalam budaya Melayu Riau," ujarnya.
Selanjutnya, FKPMR dan PPMR meminta untuk memprioritaskan putra asli Melayu Riau yang memiliki kepemimpinan yang kuat agar didukung pada Pilgubri.
Sekaitan penilaian terhadap pencalonan M Nasir, mereka menilai Nasir tidak memiliki hubungan historis dan ikatan emosional secara langsung dengan Riau, serta memiliki rekam jejak yang tidak memenuhi kriteria kepemimpinan Melayu Riau.
Kedua lembaga menyayangkan partai politik yang mengusung karena tidak melakukan penyaringan secara cermat dan bijak.
"Yang bersangkutan tidak memiliki hubungan historis dan ikatan emosional secara langsung dengan Riau, dan sudah menjadi rahasia umum bahwa yang bersangkutan juga memiliki rekam jejak yang tidak terpuji, sangat jauh dari kriteria dan persyaratan kepemimpinan Melayu Riau. Selama tiga periode yang bersangkutan duduk sebagai wakil rakyat di DPR RI Daerah Pemilihan Riau tidak pernah memberikan kontribusi yang nyata dan berarti bagi pembangunan daerah Riau," tegas Chaidir.
Ia menambahkan, pernyataan sikap bersama ini terwujud karena FKPMR dan PPMR memiliki semangat yang sama untuk mencari pemimpin terbaik bagi Tanah Melayu Riau.
"Adanya informasi terkait rekam jejak calon Gubri yang kurang terpuji ini diharapkan melalui pernyataan sikap ini dapat menyadarkan masyarakat terutama para pemimpin parpol di segala jenjang," sebut mantan Ketua DPRD Riau ini.
Hal senada disampaikan Nasrun Effendi. Menurut dia, pernyataan sikap bersama ini menginginkan yang terbaik untuk pemimpin Riau ke depannya.
Penulis: Rinai
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :