Kepala BMKG dan Gubri Syamsuar Audiensi Bahas Kemarau dan Ancaman Karhutla 2023
Minggu, 05 Februari 2023 - 20:46:34 WIB
 |
Kepala BMKG pusat, Dwikorita Karnawati (kanan) audiensi dengan Gubernur Riau Syamsuar (foto/int) |
PEKANBARU - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati berkunjung ke kediaman Gubernur Riau, Minggu (5/2/2023). Rombongan disambut langsung Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.
Turut mendampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edy Afrizal. Gubri Syamsuar mengatakan audiensi bersama BMKG bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan daerah terkait musim hujan yang saat ini masih terjadi. Diperkirakan tidak begitu lama juga akan terjadi musim kemarau.
"Kita hari ini menerima kunjungan kerja dari Kepala BMKG Pusat. Beliau ini menyampaikan perkiraan cuaca tahun 2023 ini," sebut Gubri Syamsuar usai audiensi, Minggu (5/2/2023).
"Tentunya dengan adanya pertemuan tadi tentunya lebih meningkatkan kewaspadaan kita di daerah, yang mana saat ini musim hujan, tentunya bisa terjadi banjir. Kedepannya juga akan ada musim kering," sambung Gubri Syamsuar.
"Dari jauh hari kita sudah mempersiapkan diri dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi, baik yang disebabkan oleh curah hujan maupun datangnya musim kering yang diperkirakan Mei mendatang," terangnya.
Gubernur Syamsuar juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati yang sudah memberikan informasi-informasi terkait musim kemarau yang akan terjadi tahun 2023 ini.
"Tentunya kami mengucapkan terima kasih pada Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, semoga apa yang disampaikan tidak terjadi di Bumi Melayu Lancang Kuning," harap Syamsuar.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubri Syamsuar yang telah memberi ruang dalam kesibukannya untuk melakukan audiensi.
Ia menjelaskan bahwa tahun 2023 ini diprediksi akan terjadi kemarau kering. Sedangkan pada tahun sebelumnya 2020-2022 adalah kemarau basah. Maka dari itu perlu kesiagaan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
"Diperkirakan Februari minggu ke 4 kemarau yang pertama, kemudian Maret dan April hujan lagi, kemudian Mei mengering, Juni sampai September itu kemarau kering," terangnya.
Ia juga berharap perkiraan-perkiraan yang disampaikan kepada Gubernur Syamsuar tidak terjadi. Untuk itu perlu kewaspadaan daerah agar bisa mengendalikan Karhutla supaya tidak terjadi seperti tahun 2018 atau 2019 lalu. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :