PEKANBARU - Sejumlah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau mengeluh lambatnya pencairan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Pasalnya, hingga kini, TPP periode Juni 2024 belum dibayarkan atau diterima PPPK guru.
Salah seorang PPPK, Reni Sari mengatakan pencairan TPP yang lambat bukan kali pertama terjadi. Ia mengaku hal tersebut menjadi hal wajar bagi guru.
"Emang udah biasa sih kalau TPP lambat cair. Tapi kali ini lambat sekali, terakhir yang dibayarkan itu TPP Mei, yang Juni belum cair," kata Reni.
Lebih parahnya, kata Reni TPP yang diterima dirinya bahkan dipotong dengan alasan pembayaran jaminan kesehatan.
"Kabarnya tunjangan kami ada potongan BPJS atau apa gitu, waktu itu ada sih dishare bagian pengurusan gaji amprahnya, tapi tak terlalu diperhatikan," katanya.
Reni mengaku dari jumlah awal yang biasanya diterima Rp500 ribu, beberapa bulan belakangan dirinya hanya menerima Rp300 ribu.
"Awalnya Rp500 ribu yang diterima. Tapi beberapa bulan belakangan sudah tinggal Rp300 ribuan," ungkapnya.
Reni berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dapat memberi kepastian terkait pencairan TPP dan lebih mensejahterakan tenaga pendidik. Karena menurutnya, hal itu akan berdampak pada kinerja guru di sekolah.
"Minta Pemprov lebih memperhatikan. Walaupun jumlahnya sedikit, bagi kami itu sangat diharapkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Provinsi Riau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, Gubernur Riau mengeluarkan surat keputusan yang menurunkan TPP guru PPPK tahun 2022 dari Rp1,8 juta menjadi Rp500 ribu pada 2023.
Penulis: Yuni
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
