Ada 'Dugem Halal' di Pekanbaru, Ketua MUI: Pemko Harus Serius Awasi Tempat Hiburan yang Rawan Penyimpangan
PEKANBARU - Kafe Laksamana Muda tengah menjadi sorotan setelah viral lantaran diduga menjadi tempat aktivitas yang disebut-sebut sebagai 'dugem halal'.
Fenomena ini memicu kekhawatiran berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru, yang menilai istilah tersebut tidak tepat dan menyesatkan masyarakat.
Ketua MUI Pekanbaru, Akbarizan secara tegas menyatakan, konsep dugem halal tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Ia menekankan, umat Muslim seharusnya lebih fokus mempersiapkan kehidupan akhirat daripada menghabiskan waktu untuk hiburan yang tidak bermanfaat.
"Jelas mengenai dugem halal itu tidak ada. Dalam agama, kita diminta sibuk mempersiapkan akhirat. Tak boleh ada waktu santai untuk bersenang-senang atau berkumpul dengan cara yang sia-sia. Dugem itu bisa dikatakan menyia-nyiakan waktu, melupakan diri kita dengan Allah," ujar Akbarizan, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, waktu luang seharusnya digunakan untuk memperbanyak zikir dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk kegiatan yang dapat menjauhkan dari-Nya. Ia juga menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama untuk mencegah fenomena seperti ini.
"Ini tanggung jawab kita bersama, tak bisa hanya MUI saja. Pemerintah, orangtua, keluarga, semua harus terlibat. Kadang ada ustaz berceramah di masjid, tetapi yang di luar masjid tidak tersentuh. Ini harus dicegah, diawasi betul-betul. Jangan sampai kita menyesal nantinya," tambahnya.
Selain itu, Akbarizan juga menyoroti ancaman yang lebih besar terhadap generasi muda, seperti narkoba dan pergaulan bebas.
Ia menyampaikan, pembiaran terhadap aktivitas seperti ini dapat membuka peluang bagi perilaku menyimpang yang lebih berbahaya.
"Selamatkan generasi kita dari narkoba dan pergaulan bebas. Ngeri sebenarnya generasi kita kalau tidak ada perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat," ucapnya.
"Kami di MUI punya program pembinaan remaja, menghidupkan organisasi remaja masjid, dan mendorong anak-anak menjadi generasi yang saleh. Tapi ini tidak bisa hanya dilakukan saat Ramadan, harus berkelanjutan," tegasnya.
Dirinya juga meminta Pemko Pekanbaru lebih serius dalam mengawasi tempat-tempat hiburan yang berpotensi menjadi titik rawan penyimpangan.
Menurutnya, perhatian dan tindakan tegas pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencegah fenomena ini semakin meluas.
"Kami berharap pemerintah memberikan perhatian lebih agar tidak ada fenomena seperti ini yang berkembang. Jika ada yang melanggar, harus dilarang dan diawasi dengan ketat," pungkasnya.
Penulis: Dini
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :