JAKARTA - Hampir satu bulan pasca Pemilu Indonesia pada 14 Februari 2024 lalu, laporan terakhir dari Kemenkes RI pada Minggu (11/3/2024) mencatat, sebanyak 135 petugas Pemilu telah meninggal dunia.
Kematian terbanyak masih didominasi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan 72 kasus, diikuti Linmas dengan 29 kasus, petugas 11 kasus, saksi 10 kasus, Bawaslu enam kasus, Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) lima kasus, hingga panitia pemilihan kecamatan dua kasus.
Penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak dengan 37 orang. Sebanyak 18 orang meninggal tanpa diketahui pemicunya, sementara 13 kasus mengalami spetic stick.
"13 Orang lainnya meninggal dalam perjalanan ke Faskes," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi dilansir detikcom, Rabu (13/3/2024).
Berikut adalah penyakit tidak menular lain yang menjadi pemicu kondisi fatal:
- Hipertensi: sembilan kasus
- Penyakit serebrovaskular: sembilan kasus
- Acute Respiratory Distress Syndrome: tujuh kasus
- Diabetes mellitus: lima kasus
- Penyakit ginjal kronik: tiga kasus
- Kegagalan multi organ: tiga kasus
- Sudden cardiac death: dua kasus
- Dehidrasi: dua kasus
- Asma: satu kasus
- Sesak napas: satu kasus
- Kanker: satu kasus
- Multi organ failure infeksius: satu kasus
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyoroti intensitas kerja petugas Pemilu 2024.
Selain faktor komorbid atau penyakit bawaan, ia menekankan perlunya perbaikan dalam proses kerja petugas pemilu ke depan.
"Saya lihat banyak sekali hal yang harus dibenahi selama pemilu ini, walaupun ini sudah berupa perbaikan dari Pemilu sebelumnya," ucap Muhadjir dalam acara penyerahan santunan pada ahli waris petugas pemilu di Kantor Kemenko PMK, Selasa (27/2/2024).
"Tugas kita memang terus melakukan perbaikan baik sisi lemah kuat, atau sisi baik buruknya pemilu simultan seperti itu," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :