PEKANBARU - Jelang pelantikan dirinya sebagai Presiden terpilih periode 2024 - 2029, Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh ke kediamannya di Kartanegara, Senin (14/10/2014) lalu.
Diduga pemanggilan tersebut, diminta untuk mengisi sejumlah jabatan pada Kabinet Prabowo - Gibran nantinya.
Salah satu yang turut dipanggil ialah Raja Juli Antoni. Di mana saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sekretariat Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu diisukan bakal mengisi posisi menteri di pos Menteri Kehutanan. Namun, ia menyebut bahwa hal itu akan diumumkan Prabowo nanti.
"Saya diberi arahan untuk membantu beliau (Prabowo). Namun untuk etisnya saya kira nanti beliau yang mengumumkan di posisi apa saya bisa mengabdi pada bangsa ini," ujar Raja Juli Antoni.
Merupakan putra Provinsi Riau. Raja Juli Antoni merupakan anak dari Raja Ramli Ibrahim dan lahir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada 13 Juli 1977.
Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.
Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.
Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).
Dia menjadi Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII). Dia juga cukup aktif menulis opini dan ditayangkan pada beberapa media nasional Tanah Air.
Selain itu, Raja merupakan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002. Dirinya juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Akan tetapi, Ia belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX).
Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.
Penulis: Yuni
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :