SELATPANJANG - Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Kepulauan Meranti menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang atau galodo di kaki Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar. Bencana yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) tersebut menghanyutkan rumah-rumah dan harta benda warga akibat curah hujan yang tinggi.
Bantuan berupa uang tunai diserahkan langsung oleh Ketua IKMR Kepulauan Meranti, Didis Alamsyah, pada Jumat (21/6/2024). Dana bantuan tersebut diperoleh dari penggalangan donasi yang dilakukan beberapa minggu sebelumnya di Kota Selatpanjang, dengan partisipasi aktif dari masyarakat Kepulauan Meranti, Ikatan Wanita Minang Riau (IWMR) dibawah binaan Misnawati, serta mahasiswa.
"Kami IKMR Kepulauan Meranti bersama masyarakat dan mahasiswa melakukan penggalangan dana dari masyarakat Minang yang ada di Meranti dan masyarakat Selatpanjang. Peran IWMR di bawah komando Bunda Misnawati juga gigih dalam mencari dana bantuan ini," kata Didis Alamsyah SE, didampingi bendahara IKMR, Jalius.
Bantuan diserahkan di empat lokasi diantaranya di Jorong Rambatan, Dusun Tuo, Jorong Kubang 2 Koto Panjang Datuk, dan Pandai Sikek Kecamatan C Koto Kabupaten Tanah Datar.
Didis mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur, baik masyarakat Minang di Kepulauan Meranti maupun masyarakat Selatpanjang, atas partisipasi dan doanya.
"Terima kasih kepada semuanya yang sudah ikut berpartisipasi dan mendoakan semua saudara kita yang dilanda bencana. Hanya Allah yang membalas kebaikan kita semua,” ungkap Didis dengan nada sedikit sedih dan terharu.
Perwakilan masyarakat di Kabupaten Agam, Dion Adrian Syah, menyampaikan terima kasih kepada IKMR dan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti atas bantuan yang diberikan. Dion, yang kehilangan anggota keluarganya akibat galodo, merasa terharu atas solidaritas yang ditunjukkan.
"Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada masyarakat Kepulauan Meranti yang telah membantu dan mengalangkan dana dan IKMR yang menyalurkannya langsung," ujarnya.
"Saya kehilangan adik, kakak, Datuk, dan Nenek yang hanyut oleh air Galodo. Hanya saya yang selamat setelah hanyut oleh air Galodo dari jam 11 malam dan ditemukan pukul 3 subuh di puing lumpur sekitar 300 meter dari rumah," tuturnya.
Sementara itu Kepala Desa Peni Arli Wali menyebutkan bahwa sebanyak 9 Kepala Keluarga di daerahnya terkena dampak galodo.
"Bahkan ada warga kami yang hilang sampai ke Sungai Kuantan Singigi dan ditemukan mayatnya," ungkapnya.
Penulis : Ali Imroen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
