Mengamuk di Tahanan, Suami Pembunuh Wakepsek di Kuansing Diantar ke RSJ Tampan Pekanbaru
KUANSING – Warga Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, digemparkan aksi keji Elvis Ardi (48), yang tega membunuh istrinya sendiri, Juniwarti, dengan cara menggorok lehernya menggunakan golok sembelih hewan kurban. Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Senin (24/2/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB di rumah mereka di Perumahan Griya Sinambek Permai, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah.
Juniwarti, yang diketahui merupakan Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SMPN 4 Kuantan Tengah, tewas mengenaskan di tangan suaminya sendiri. Kejadian ini membuat warga sekitar syok dan tak percaya bahwa pria yang dikenal sebagai suaminya bisa melakukan tindakan sekejam itu.
Setelah ditangkap dan ditahan di Rutan Polres Kuansing, Elvis Ardi kembali membuat onar. Pada Sabtu (1/3/2025), ia mengamuk dan berteriak-teriak di dalam sel, sehingga pihak kepolisian terpaksa memborgolnya demi keamanan dirinya sendiri maupun tahanan lain.
"Agar tidak membahayakan diri sendiri dan tahanan lainnya, EA kami borgol di dalam tahanan," ujar Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, Rabu (5/3/2025).
Melihat kondisi tersebut, pihak kepolisian akhirnya mengantarkan Elvis Ardi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Pekanbaru, pada Minggu (2/3/2025) untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
"Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana gangguan jiwa yang dialami tersangka EA," tambah AKBP Angga.
Dari hasil penyelidikan sementara, terungkap bahwa Elvis Ardi diduga memiliki riwayat gangguan jiwa dan telah berhenti mengonsumsi obat-obatan yang seharusnya rutin dikonsumsinya selama berbulan-bulan. Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari tim medis di RSJ Tampan.
Penyidik juga masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk memperjelas kronologi pembunuhan tragis ini.
Dijaga Ketat Selama 14 Hari di RSJ
Selama menjalani observasi di RSJ Tampan, Elvis Ardi akan berada dalam pengawasan ketat. Pihak Polres Kuansing telah menugaskan personel secara bergantian untuk menjaga tersangka agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
"Ada personel kami yang ditugaskan secara bergantian untuk mengamankan EA di sana," kata AKBP Angga dikutip dari Tribunpekanbaru.
Kasus pembunuhan sadis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Kuansing. Juniwarti dikenal sebagai sosok pendidik yang baik dan berdedikasi tinggi. Warga setempat masih sulit menerima kenyataan bahwa seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya dengan cara yang begitu kejam.
Pihak kepolisian berjanji akan mengusut kasus ini secara tuntas dan memastikan tersangka mendapatkan proses hukum yang sesuai dengan kondisi kejiwaannya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :