PEKANBARU - Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK) Pekanbaru bersiap menghadapi lonjakan penumpang dalam puncak arus balik Idulfitri yang diperkirakan akan terjadi pada H+4, atau Senin, 15 April mendatang.

Pada arus mudik sebelumnya, Bandara SSK II mencatatkan puncaknya pada H-4 sebelum Hari Raya Idulfitri, yang jatuh pada Sabtu (6/4/2024) lalu. Arus penumpang tersebut mencapai angka yang signifikan, mengakibatkan kepadatan lalu lintas udara yang cukup mencolok.

Untuk arus balik nanti, diperkirakan lebih dari 12 ribu penumpang akan menggunakan layanan penerbangan, dengan total 92 pergerakan pesawat yang dijadwalkan. Ini menunjukkan tingginya aktivitas perjalanan udara di Bandara SSK II Pekanbaru selama masa libur panjang Idulfitri.

Executive General Manager Bandara SSK II, Radityo Ari Purwoko, mengungkapkan bahwa dalam bulan April ini saja, telah diajukan permohonan sebanyak 256 penerbangan tambahan dengan kapasitas total mencapai 48.062 kursi untuk melayani 5 rute penerbangan yang berbeda.

"Rute yang mengajukan penerbangan tambahan meliputi Cengkareng, Kualanamu, Batam, Surabaya, dan Halim Perdanakusuma. Maskapai Citilink menjadi yang terbanyak mengajukan tambahan penerbangan dengan 176 penerbangan ekstra, diikuti oleh Lion Air dengan 58 penerbangan tambahan, Super Air Jet dengan 18 penerbangan ekstra, dan Garuda Indonesia dengan 4 penerbangan tambahan," jelas Radityo Ari Purwoko seperti dikutip dari tribunpekanbaru.

Dengan antisipasi dan persiapan yang matang, diharapkan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dapat mengatasi lonjakan arus balik dengan lancar dan aman bagi semua penumpang yang pulang ke kampung halaman mereka setelah merayakan Idulfitri bersama keluarga dan kerabat. (*)

BERITA LAINNYA
Kejari Pelalawan Musnahkan Barang Bukti TPU yang Telah Inkracht Permudah Masyarakat Urus Paspor, Imigrasi Selatpanjang Gelar Layanan Ketupat Lusa, Pj Gubri Lantik Pj Wako Pekanbaru, Nama Risnandar Mahiwa Mencuat		DPRD Pertanyakan Anggaran Lelang Mobil Dinas yang Tak Dilaporkan, Ada Indikasi Penyelewengan BPOM Dumai Beri Edukasi Pelaku Usaha Obat Tradisional Bagansiapiapi Kritik Biaya UKT, Hamdani: Peningkatan Pendidikan Jadi Alasan, Harusnya Gratis