SIAK - Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menjawab persoalan pilar ketahanan pangan, ketersediaan, keterjangkauan dan kemanfaatan. Serta ketercukupan gizi menjadi perhatian serius.
Itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Drs Arfan Usman saat membuka kegiatan pelatihan penyusunan komposisi isi piringku. Sesuai AKE dan AKG menu B2SA berbasis sumber daya lokal, di Kantor Bappeda Siak, Selasa (10/10/2023).
Sekda Arfan melanjutkan, upaya ini tentu tidak bisa dilaksanakan secara sendiri-sendiri melainkan adalah tugas bersama yang menjadi leading sektornya Dinas Ketahanan Pangan dan diperkuat dengan TP PKK Siak.
"Hari ini dengan kegiatan isi piringku adalah wujud nyata peran DKP kabupaten Siak bersama TP PKK memberi edukasi dan motivasi kepada semua pihak yang hadir," sebutnya.
Arfan menegaskan, makanan sehat tidak hanya persoalan kenyang tetapi juga menentukan kebutuhan sehat dan cukup gizi. Sehingga momok besar yang selama ini dikuartirkan secara nasional yaitu stunting dapat kita eliminisir atau paling tidak bisa kita minimalisir secara Bersama.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Siak Dr Tri Handro Pramono, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan pelatihan penyusunan komposisi isi piringku sesuai angka kecukupan energi dan angka kecukupan gizi menu B2SA. Berbasis sumber daya lokal merupakan rangkaian kegiatan Lomba Cipta Menu Festival Pangan Lokal. Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya penyebarluasan informasi menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) secara masif. Diharapkan masyarakat dapat memahami betapa pentingnya menu tersebut sehingga kasus terganggunya tumbuh kembang anak dan kasus stunting atau tengkes akan dapat ditekan.
Menurut Handro, stunting hampir tidak berkorelasi dengan faktor kemiskinan saja, tetapi lebih kepada pengetahun masyarakat pada kaidah-kaidah menu B2SA. Ini terbukti kasus stunting dirumah tangga miskin hanyalah 8,7% dan selebihnya terjadi pada keluarga yang mampu secara ekonomi.
Handro berharap, seluruh peserta setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini agar menyebarluaskan sekaligus mengkampanyekan pentingnya menu B2SA.
Ditempat yang sama, Ketua PKK Kabupaten Siak Dra Rasidah Alfedri mengatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi semua pihak khususnya peserta yang hadir.
Dirinya menyambut baik kegiatan pelatihan penyusunan isi piringku sesuai AKE dan AKG menu B2SA berbasis sumber daya lokal tahun 2023 yang ditaja oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Siak.
Dijelaskannya bahwa, istilah isi piringku itu adalah pengganti dari menu empat sehat lima sempurna, yang saat ini disebut menu seimbang.
Tentunya diharapkan, dengan keanekaragaman bahan pangan lokal, menjadi motivasi ibu-ibu dirumah untuk mencari sumber-sumber pangan baru selain beras.
"Manfaatkan potensi yang ada dikecamatan masing-masing sebagai pengganti karbohidrat," sebutnya.
Apalagi lanjutya, Siak kemarin juara I lomba cipta menu B2SA tingkat Provinsi Riau dengan menu berbahan non beras yaitu sorgum.
"Semoga sorgum atau bahan pangan lokal non beras lainnya bisa kita budidayakan dan digaungkan kemasyarakat luas," imbuhnya.
Penulis: Diana
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :