SIAK - Mata Amri terlihat nyalang, seolah menantang setiap warga yang kebetulan melintas melewatinya. Di tangannya, tergenggam balok kayu yang ia seret di sepanjang jalan berkerikil.
Tanpa kenal takut, lelaki berumur 28 tahun itu selalu menantang setiap orang yang kebetulan lewat. Suaranya melengking, agak parau dan menyiratkan dendam kesumat.
Tak seorang pun yang berani melawan Amri. Para lelaki lebih memilih menyingkir dari tantangan Amri. Ibu-ibu dan para gadis lari histeris, sedang anak-anak memilih sembunyi di semak-semak.
"Ayo ke sini kalau memang berani. Tak pernah takut aku sama kalian. Pengecut kalian semua!" teriak Amri menantang.
Tiga bulan sudah Amri menantang dan tak ada yang mau menerima tantangan itu. Warga Kampung Sri Gemilang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau sudah resah dengan suasana desa yang tak kondusif. Beberapa pemuda di kampung yang biasanya menampilkan sikap jagoan, juga angkat tangan.
"Satu-satunya jalan, kita harus memanggil pak Mus di kecamatan. Hanya dialah yang bisa mengatasi masalah ini," kata seorang ibu, dalam pertemuan yang digelar perangkat dusun untuk mencari solusi.
"Ya, benar. Kita panggil pak Mus ke sini," gumam warga hampir bersamaan.
Akhirnya, (pada Jumat siang 9 Juni 2023), warga tampak lega ketika Bripka Musdiono mendatangi (balai kampung) untuk melihat sendiri masalah yang sangat meresahkan tersebut.
"Tenang bapak-bapak, ibu-ibu, sebagai Bhabinkamtibmas, saya akan berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik," katanya menenangkan warga yang masih merasa resah.
Dari hasil komunikasi yang dilakukan dengan masyarakat, Bripka Musdiono mendapatkan laporan bahwa Amri, sosok yang meresahkan warga desa tersebut adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (OGDJ) di Kampung Sri Gemilang.
Pemuda tersebut merupakan anak dari Abdul Malik (50). Bukan hanya menantang warga berkelahi, Amri juga sudah berani merusak pagar rumah warga, fasilitas jembatan dan juga fasilitas umum lainnya.
Setelah mendapat laporan dari warga, Bripka Musdiono pun langsung menyambangi rumah Abdul Malik, untuk menanyakan perihal laporan masyakat, sekaligus melihat kondisi Amri yang kebetulan pada saat itu sedang berada di rumah.
"Kondisi kejiwaan amri sudah tidak dapat dikontrol lagi, melihat hal ini tentu saya berinisiatif dan menyarankan pak abdul malik membawa anaknya segera dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) tampan yang ada di pekanbaru untuk mendapatkan perawatan yang tepat," ujar Musdiono.
Tak bertepuk sebelah tangan, Abdul Malik setuju membawa anaknya ke RSJ, dari situ, ia langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa, pihak Puskesmas dan juga Camat untuk segera secepatnya membawa Amri.
"Alhamdulillah, pak abdul malik memiliki BPJS, sehingga kita tinggal mengurus surat rujukan dari Puskesmas, dan meminta tanda tangan camat untuk amri dapat dirawat di RSJ," ungkapnya.
Karena adanya keterbatasan pihak Puskesmas, yang tidak memiliki Ambulance, maka dirinya berinisiatif untuk mengantarkan Amri dengan menggunakan kendaraan pribadi miliknya menuju Pekanbaru.
"Saat itu, ambulance milik Puskesmas tidak ada, dari pada menunggu lama akhirnya saya mengantar saudara amri, ke pekanbaru dengan segala biaya selama diperjalanan saya yang menanggung menggunakan uang saku saya sendiri," ujarnya.
Dengan perjalanan lebih kurang 3 jam, Musdiono sampai ke RSJ Tampan bersama dengan Amri dan Abdul Malik, seluruh surat menyurat dan administrasi perawatan, diserahkan Musdiono ke pihak RSJ.
"Alhamdulillah saat ini amri sudah kita serahkan ke RSJ tampan untuk dilakukan perawatan yang baik, semoga beliau cepat sembuh dan dapat berkumpul kembali lagi bersama keluarganya," ujar bapak tiga orang anak ini.
Sementara itu Abdul Malik, mengucapkan terimakasihnya kepada Musdiono yang telah membantunya membawa anaknya ke RSJ Tampan.
Ia mengatakan, sebagai Bhabinkamtibmas di Sri Gemilang, Musdiono banyak sekali membantu warga, dan sangat ringan tangan.
"Pak Bhabin, banyak sekali membantu kami, bukan saya saja yang ia bantu tapi warga sekitar lainnya juga ia bantu, keberadaannya di sini sangat dibutuhkan masyakat, semua masyakat di sini sangat mencintai pak Bhabin musdiono, dialah sosok Bhabin yang memang sangat ringan tangan dan kami harapkan selama ini," ungkap Abdul.
Menurut warga sekitar, ia dikenal ramah dan sering membantu masyarakat, baik itu warganya sendiri atau warga lainnya, dan mudah bergaul serta beradaptasi dengan masyarakat. Serta selalu aktif melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga untuk bersilaturahmi dan menanyakan situasi kamtibmas.
Selain itu, Bhabinkamtibmas ini juga selalu aktif mengikuti dan menggelar kegiatan atau acara keagamaan atau dakwah di wilayah Binannya. Seperti mengisi tausiah pada acara Takziah, khutbah Jumat, acara perkawinan dan kegiatan lainnya.
Sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Bripka Musdiono memiliki peran penting dalam kinerja institusi Kepolisian.
Sebab, Bhabinkamtibmas adalah anggota yang langsung bertugas di tengah-tengah masyarakat. Dimana Polri menjadikan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak sampai tingkat desa dalam melaksanakan upaya preemtif maupun preventif, serta dalam rangka menjalin hubungan baik dengan masyarakat.
Penulis: Diana Sari
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :