3 Kecamatan di Siak Rawan Peredaran Narkoba, Kepala BNN Riau: Masuk Pelabuhan Tikus
Rabu, 28 September 2022 - 10:59:19 WIB
SIAK- Wilayah Kabupaten Siak terbilang sangat rawan peredaran narkoba. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau Robinson DP Siregar ketika ke Siak, Selasa (27/9/2022).
Turut hadir Bupati Siak Alfedri dan jajaran di Balitung Datuk Empat Suku, kompleks perumahan Abdi Praja. Dalam pertemuan itu Robinson menyebut pihaknya sudah memetakan daerah rawan peredaran narkoba di Siak.
Dalam pemetaannya, tiga kecamatan di Siak yang rawan yaitu Kecamatan Sungai Apit, Kandis, dan Tualang. "Tiga kecamatan di Siak yang rawan peredaran narkoba adalah Kandis, Tualang dan Sungai Apit. Ini hasil mapping yang kami lakukan,” sebut Robinson.
Totalnya di Riau ada 81 wilayah yang masuk rawan peredaran narkoba. "Kami dari BNN untuk menentukan daerah mana yang memiliki rawan yang cukup tinggi, kami memiliki beberapa indikator sehingga menemukan daerah yang memiliki kerawanan yang tinggi peredaran narkotika," sebutnya seperti dikutip dari tribunpekanbaru.com.
Robinson menyebut sesuai data Polda Riau pada 2020, di wilayah Polres Siak terjadi 126 kasus narkoba dengan tersangka 125 orang. Sedangkan barang bukti sabu-sabu 20,386 kilogram, ekstasi 3 kasus dengan barang bukti 65 butir, dan ganja 21 tersangka dengan barang bukti 39.567,52 gram.
Pada 2021, ada peningkatan kasus narkotika yang terjadi di Siak. Jumlahnya sebanyak 127 kasus, namun dengan barang buktinya berkurang yakni sabu 2.71,96 gram. Data BNN pada 2020, sudah mendata 41 kasus narkotika, dengan barang bukti sabu seberat 74.954,90 gram, ganja 3.007,8 gram, ekstasi 38.327 butir dan ada narkotika jenis baru 5.069,9 gram.
Pada 2021, data BNN Riau mengalami penurunan untuk wilayah Siak, yakni 27 kasus, untuk barang bukti juga mengalami penurunan menjadi 10.120,75 gram, untuk ganja 146,65 gram sedangkan narkotika jenis baru 1,47 gram. "Narkotika jenis baru ini adalah tembakau gorila, yang sudah beredar di daerah kita,” sebutnya.
Dari data kasus itu, BNN Provinsi Riau terus melakukan upaya untuk mengantisipasi peredaran narkotika masuk di Riau. Pihaknya telah melakukan beberapa upaya yakni seperti melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pelajar.
Robinson menyebut pintu masuk narkotika di Kabupaten Siak lebih rentan melalui pelabuhan tikus dan pelabuhan tidak resmi sehingga sulit mendeteksi.
Bupati Siak Alfedri tak menampik hasil pemetaaan BNN tersebut. Alfedri justru ingin menekan angka kasus narkoba terutama di tiga kecamatan rawan tersebut. “Kita telah melakukan ikhtiar yang maksimal untuk upaya pencegahan Narkotika di Siak, dan kita akan terus berjuang untuk melawan narkotika,” sebut Bupati Alfedri. Penyelamatan pelajar dan generasi muda Siak dari dari Narkoba menjadi prioritasnya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :