Menuju Kelas B RSUD Tengku Rafian Siak Perbaiki Fasilitas dan Layanan
Kamis, 23 Juni 2022 - 13:42:43 WIB
SIAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafian Siak tengah bersiap menuju rumah sakit Kelas B. Persiapan dilakukan dengan mengacu pada Permenkes No. 3 tahun 2020 dan PP No. 47 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perumahsakitan.
Direktur RSUD Tengku Rafian Siak, Benny Chairuddin, Kamis (23/06/2022) mengatakan, saat ini RSUD sedang mempersiapkan 200 tempat tidur. Pembagiannya untuk kelas III standar paling sedikit 60 persen atau 120 tempat tidur.
Beny juga mengatakan, saat ini berbagai penyuluhan kesehatan dilakukan RSUD Tengku Rafian kepada masyarakat salah satunya baru-baru ini melakukan penyuluhan tentang penyakit dalam.
"Pada kesempatan itu kita sampaikan tentang tentang endoskopi saluran pencernaan. Endoskopi adalah pemeriksaan penunjang yang memakai alat endoskop untuk mendiagnosis kelainan-kelainan organ di dalam saluran cerna. Sedangkan Endoskop adalah suatu alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi," ungkapnya.
Kemudian untuk perawatan intensif paling kurang 10 persen atau 20 tempat tidur. Dalam hal ini 6 persen untuk ICU dan 4 persen lainnya untuk perawatan intensif lainnya.
"Lalu isolasi 10 persen dan 20 persen lagi bisa dibuat VIP sekitar 40 tempat tidur. Kita sekarang baru 172 tempat tidur, jadi ada beberapa ruangan yang bisa dirombak," jelasnya.
Tidak hanya itu saja, dikatakannya lagi, saat ini RSUD Tengku Rafian juga memiliki 10 Mesin Cuci Darah (HD) bagi pasien gagal ginjal maupun untuk pengeluaran racun dari darah. Layanan pada instalasi ini bekerja dalam dua shift sehingga bisa menampung 20 pasien dalam satu hari.
"Layanan ini tentu diperlukan bagi pasien gagal ginjal yang harus cuci darah dua kali seminggu. Satu kali cuci darah memerlukan waktu 4-5 jam tergantung kebutuhan pasien. Sementara untuk mengeluarkan racun dari darah cukup dilakukan tindakan hemodialisa dua kali saja," ungkapnya.
Kepala Ruangan Instalasi Hemodialisis RSUD Tengku Rafian Siak Ns Tengku Kamelia menyampaikan, untuk mendapatkan layanan ini bisa melalui rawat jalan, rawat inap dan dari IGD. Begitu juga dengan kriteria pembiayaannya bisa dengan BPJS Kesehatan, Jamkesda dan umum.
"Saat ini yang banyak dari BPJS Kesehatan. Layanan pasien setiap hari penuh, 10 unit mesin dan 10 tempat tidur," katanya didampingi perawat mahir, Ismayanti AMK.
Untuk instalasi ini dokter penanggungjawabnya sudah memiliki sertifikat HD, satu dokter umum, 10 perawat serta petugas lainnya. Selain itu, ada juga sistim Reverse Osmosis (RO) yang mengolah air yang akan digunakan untuk cuci darah.
Melalui mesin RO air disuling menjadi steril dan memenuhi standar untuk digunakan dalam proses hemodialisa,RO ditinjau ulang efektifitasnya tiga bulan sekali.
Keunggulannya di sini adalah tabung (dializer) sebagai pengganti ginjalnya tidak digunakan berulang kali (reuse). Jadi setelah dipakai satu pasien langsung diganti dengan yang baru untuk pasien berikutnya.
"Karena kalau reuse dikhawatirkan ada zat-zat yang tak cocok masih ada di dializer sehingga merugikan pasien. Jadi di sini kita baru terus," ungkap perawat Ismayanti AMK.
Direktur RSUD Tengku Rafian Siak dr H Benny Chairuddin SpAn MKes MARS melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis dr Hartini menambahkan, layanan HD di sini disupervisi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) secara berkala dua kali setahun.
"Supervisi standar pelayanan, Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana memastikan bahwa pelayanan hemodialisisnya selalu mengikuti standar yang ditetapkan" sebutnya.
Layanan ini sejatinya sudah dari tahun 2013, namun masih dengan empat unit mesin. Mulai tahun 2020 sudah memiliki 10 unit mesin dan 10 tempat tidur. Direncanakan akan ada penambahan mesin cuci darah lagi sebanyak 5-10 unit.(infotorial)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :