BAGANSIAPIAPI - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Rohil mengadakan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting I Rohil Tahun 2024 di aula DP2KBP3A Rohil, Rabu (31/7/2024).
Dalam kesepatan itu, Kepala DP2KBP3A Rohil, Wiwik Shita SPi MSi menegaskan pentingnya audit kasus stunting sebagai bagian dari rencana aksi nasional sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
"Audit ini merupakan audit akuntabilitas, selain itu juga ada audit maternal yang bertujuan mencegah kematian ibu dan bayi. Kemudian ditelusuri penyebabnya apakah ada dalam rantai pelayanan atau faktor lainnya," ujar Wiwik Shita.
Menurut Wiwik, jika ditemukan kasus stunting di suatu wilayah, tim audit stunting akan segera bergerak untuk mendata dan menyampaikan informasi kepada dokter ahli guna mendapatkan rekomendasi penanganan.
"Semua pihak yang terkait dengan program percepatan penurunan stunting harus selalu aktif melakukan analisis intervensi spesifik dan sensitif agar semua kasus stunting mendapatkan penanganan yang baik," tambahnya.
Kegiatan ini memuat empat indikator yang mencakup seluruh Kabupaten Rohil, meliputi pembentukan tim audit kasus stunting, pelaksanaan audit, diseminasi audit dan evaluasi tindak lanjut kasus stunting serta manajemen pendampingan keluarga.
Wiwik menjelaskan, kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting bertujuan untuk menyampaikan hasil audit terkait status stunting kepada pihak terkait guna meningkatkan kesadaran serta upaya penanggulangan masalah kesehatan.
"Output dari kegiatan ini meliputi rekomendasi strategis yang ditujukan kepada berbagai instansi terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kasus stunting di wilayah Kabupaten Rohil," tuturnya.
"Fokus utama kami adalah langkah-langkah konkret dalam peningkatan gizi, kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan kesehatan masyarakat," sambungnya.
Selain itu, Wiwik mengungkapkan, Baznas Rohil bersedia menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, yang akan menangani anak-anak yang telah mengalami masalah stunting.
"Alhamdulillah, untuk Bapak Asuh Anak Stunting tahun ini ada penambahan yaitu dari Baznas Rohil. Kami mengucapkan terimakasih kepada Baznas yang telah bersedia menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. Semoga hal ini dapat memberikan motivasi kepada pihak lainnya baik dari pemerintah maupun swasta," harapnya.
Kegiatan diseminasi juga diisi dengan pemberian materi oleh Tim Pakar Audit Kasus Stunting (AKS), Dr Suratmin SPA yang menyampaikan terkait penanganan stunting selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pengertian stunting, penyebab, ciri-ciri dan penanganannya.
Sementara itu, dari bidang psikologi, Diwana Lestari SPsi menyampaikan materi terkait menghadapi perubahan perilaku dengan positif parenting, termasuk perubahan perilaku anak yang perlu diwaspadai, manfaat parenting, dan strategi mengatur perilaku anak.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)