www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
NETA V Dapat Nol Bintang dari ASEAN NCAP, Ngakunya Sudah Sesuai Standar Regulasi
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Belajar, Mandiri, dan Menggapai Mimpi: Kisah Rain di Boarding School SMP Global Andalan
Rabu, 11 Desember 2024 - 16:00:18 WIB

PELALAWAN – Rain Jerih Nababan (12) dan sepuluh orang temannya sedikit berdesakan sambil tertawa-tawa kecil gembira saat menyaksikan pemotongan pita peresmian asrama mereka. Bersama ratusan orang lainnya, mereka menyaksikan jajaran manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memasuki dan meninjau bangunan putih tersebut.  

Siswa kelas 7 SMP Global Andalan Pelalawan Estate South (PES) ini sejak sebulan lalu sudah tinggal di asrama dengan luas bangunan 11x13 meter itu.  

Rain dan rekan-rekannya, sesama anak pekerja di RAPP, tengah meniti mimpinya di boarding school (sekolah asrama) yang baru dibuka tahun 2024 ini. Seperti anak-anak lain pada umumnya, mereka semua mendapatkan kesempatan belajar dan tinggal di lingkungan yang nyaman, teratur, dan mendukung proses tumbuh kembang mereka.  

Ada tujuh orang siswa putra dan empat siswa putri yang kini menghuni bangunan berjendela hijau itu. Gedung asrama putra dan putri yang terbuat dari papan kokoh itu terpisah oleh sepetak lahan untuk berkebun dan sebuah kolam ikan mini.  

"Saat dewasa nanti, saya ingin menjadi karyawan tetap di RAPP," ujar Rain dengan mata berbinar saat ditemui di rangkaian acara peresmian pada 30 November lalu. Saat itu bertepatan dengan sejumlah kegiatan di RGE Founder's Day 2024.

Diungkapkannya, setiap hari mereka menjalani aktivitas belajar, hidup disiplin, dan membangun kemandirian di sekolah dan asrama. Dengan ritme sekolah yang teratur, fasilitas lengkap, dan terjamin, ia merasa cita-citanya semakin jelas tergambar untuk dicapai di masa depan.  

Rain menuturkan, bila dulu ia sempat bersekolah di tempat lain, mungkin ia tidak sedisiplin saat ini. Belum lagi aktivitas sekolah yang bisa jadi tidak mudah baginya karena tantangan jarak dan fasilitas.  

"Saya suka tinggal di asrama ini. Kalau dulu saya tidak masuk ke boarding school ini, orang tua telah menyiapkan rencana agar saya melanjutkan SMP di Siantar, kampung orang tua saya,” tutur anak sulung dari Pak Henri Nababan ini.

Bukan tanpa alasan, karena jarak terdekat sekolah dari rumah para orang tua siswa-siswi ini sangat jauh. Sekitar 40 menit dengan naik speed boat dan bus. Bila hujan, mereka akan basah di atas speed boat dan terkadang, bila hujan sangat deras, mereka batal berangkat sekolah karena sudah basah kuyup.

Tinggal di asrama membuat Rain belajar lebih mandiri. Setiap pagi, ia sarapan bersama teman-temannya dengan menu-menu favorit yang diantar oleh layanan katering. Makan siang pun menjadi momen yang ia nantikan karena banyak pilihan lauk yang menggugah selera. Dia juga tidak pernah lagi berpikir terkendala saat menuju sekolah.  

"Di sekolah asrama ini, saya tidak perlu khawatir soal itu. Belajar juga lebih tenang dan teratur. Saya bisa lebih fokus setiap hari. Di sini saya belajar mengasah kemampuan komunikasi, karena kami sering presentasi di kelas," kata Rain yang mengaku sangat menyukai Mata Pelajaran Matematika.

Para siswa di asrama ini diajarkan untuk hidup disiplin dan bertanggung jawab. Salah satu aturannya adalah jam tidur malam maksimal pukul 22.00 WIB. Jika ada siswa yang melanggar, mereka akan ditegur oleh guru asrama.

"Saya jadi lebih rapi di sini. Kalau ada yang berantakan, kita disuruh merapikan sendiri," cerita Rain. Selain itu, ia juga diajari keterampilan hidup lainnya, seperti berkebun dan memelihara ikan di kolam. Masing-masing siswa diberi tanggung jawab, seperti menyiram tanaman dan memberi makan ikan.

"Hidup di asrama itu seru. Banyak teman dekat, banyak kegiatan, dan saya tidak pernah merasa bosan,” ujarnya. Di sore hari, Rain kerap menyalurkan hobinya, yakni bermain sepakbola bersama teman-temannya. Riuh suara mereka saat mengocek si kulit bundar jadi nuansa tersendiri di  kehidupan asrama hingga menjelang matahari tenggelam.

Namun, keputusan untuk tinggal di asrama tidak selalu mudah. Ayah Rain, yang bekerja sebagai salah satu kontraktor di Pelalawan Estate North (PEN), awalnya merasa berat untuk melepas anaknya.  

Awalnya, ayah saya ragu. Namun, setelah pihak sekolah menjelaskan bahwa saya akan lebih teratur dan pembelajarannya lebih terjamin, ayah akhirnya setuju," kata Rain.

Kini, ayah Rain justru merasa tenang melihat perkembangan anaknya. "Ayah senang begitu tahu saya sekarang lebih teratur, tidak pernah terlambat sekolah. Pembelajarannya juga lebih aktif. Saya senang karena cita-cita saya bisa tetap terjaga," ungkapnya haru bercampur semangat saat bercerita.  

Bagi Rain, impian menjadi karyawan tetap di RAPP bukan sekadar angan belaka. Ia sudah memiliki rencana besar ke depannya. "Setelah lulus dari SMP ini, saya mau lanjut ke SMK Kehutanan. Saya mau terus tekun sekolah supaya cita-cita saya ini tercapai," katanya mantap.  

Rizki Raihan Saputra, salah satu pembina asrama, mengaku sangat salut dengan upaya APRIL Group dalam pemenuhan hak anak-anak pekerja terkait pendidikan.  

"Di PES ini saya menjadi guru asrama dan guru Matematika. Saya bertanggung jawab atas siswa yang tinggal di asrama. Di sini saya melihat bagaimana anak-anak pekerja kita diberi fasilitas yang memadai demi menjamin hak-hak mereka mendapat pendidikan yang layak dan hidup nyaman," jelas Rizki.  

Katanya lagi, selama di asrama, para siswa yang orang tuanya bekerja di Estate Baserah, Langgam, Teso, dan Pelalawan ini dibina menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan aktif dalam banyak kegiatan.  

"Tak hanya belajar dan melakukan kegiatan sehari-hari. Siswa juga kita beri waktu untuk refreshing, seperti main sepakbola, nonton bersama, dan belajar life skill," ungkapnya.  

Manager Sekolah milik yayasan pendidikan RAPP, yakni Yayasan Kerinci Cinta Kasih (YKCK) yang menaungi SMP Global Andalan, Lei Shuang, mengatakan, alasan utama menyediakan boarding school ini adalah untuk memberi kesempatan kepada anak-anak karyawan dan kontraktor untuk memperoleh pendidikan yang layak.

“Harapan kami, anak-anak mendapat kesempatan belajar dan sekaligus meringkankan beban orang tua mereka. Tujuan yang sangat khusus adalah mencegah terjadinya putus sekolah, sebagai salah satu program hak asasi manusia. Nantinya para siswa ini kita harapkan melanjutkan ke SMK untuk mendapatkan pembelajaran kontekstual. Setelah tamat, mereka bisa mengikuti Program Mandor Training, yang apabila lulus akan diterima menjadi karyawan RAPP,” jelasnya.

Bagian dari Komitmen APRIL 2030 
Program sekolah asrama ini merupakan bagian dari upaya APRIL Group untuk memenuhi hak anak dalam pendidikan.  

Legal Compliance, Conservation and Human Rights Head RAPP, Inra Gunawan, menjelaskan bahwa pembangunan boarding school adalah bagian dari pilar Kemajuan Inklusif dalam Komitmen APRIL 2030. Salah satu targetnya adalah memastikan akses pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak dari keluarga pekerja kontraktor.  

Selain itu, tindak lanjut dari Komitmen APRIL 2030 adalah pada September 2022, APRIL mulai melakukan Human Rights Due Diligence (Uji Tuntas HAM) dengan melakukan Human Rights Impact Assessment oleh pihak ketiga.  

"Prinsip yang kami pegang teguh adalah 'Tidak ada anak yang tertinggal dalam pendidikan dan kesehatan.' Oleh karena itu, kami membangun boarding school agar anak-anak bisa belajar dengan lebih baik tanpa terganggu masalah transportasi atau cuaca," ujar Inra Gunawan.  

Pada tahun 2024, APRIL telah mengembangkan dan menerapkan Kode Praktik dan Rencana Aksi Kesejahteraan Anak yang komprehensif yang berfokus pada 5 pilar.  

Yang pertama adalah Health and Nutrition, dengan melakukan imunisasi lengkap serentak di semua estate dan pengendalian stunting pada anak usia 0-5 tahun. Kedua adalah Care dengan membangun day care atau penitipan anak bagi para pekerja.  

"Selanjutnya, Education atau menjamin wajib belajar bagi anak usia 6-15 tahun. Kita bangun SD, Paket A, B, serta mendirikan boarding school," jelasnya.  

Yang keempat adalah Protection, yakni pencegahan pekerja anak, di mana perusahaan mendorong anak-anak masuk dunia pendidikan tingkat SLTA atau SMA. Yang terakhir adalah Welfare, dengan meningkatkan kondisi kehidupan anak melalui fasilitas seperti air bersih, listrik, ruang belajar, dan lainnya.  

"Kita berharap dengan rangkaian upaya ini, Komitmen APRIL 2030 bisa dicapai dengan baik. Pemenuhan hak-hak anak bisa berjalan dengan jauh lebih baik hingga tercapai Sustainable Future," tutupnya.  

Kehadiran boarding school memberikan harapan baru bagi Rain dan para siswa lainnya. Di tempat ini, mereka tak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga belajar disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian. Semua ini menjadi bekal bagi mereka untuk meraih mimpi besar di masa depan.  

Kisah Rain adalah salah satu dari banyak cerita inspiratif anak-anak pekerja kontraktor yang kini memiliki akses pendidikan yang lebih baik berkat dukungan APRIL Group. Program ini diharapkan dapat memperkuat upaya perusahaan dalam mencapai Komitmen APRIL 2030 serta mewujudkan masa depan yang berkelanjutan (Sustainable Future).(rls)

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
NETA V dapat nol bintang dari uji tabrak ASEAN NCAP.(foto: int) NETA V Dapat Nol Bintang dari ASEAN NCAP, Ngakunya Sudah Sesuai Standar Regulasi
Karier SF Hariyanto seorang honorer hingga jadi Pj Gubernur Riau (foto/int)Profil SF Hariyanto: Perjalanan Karier dari Honorer Hingga Wakil Gubernur Riau Terpilih
Anggota DPRD Rohil, Muhammad Syah Padri reses ke masyarakat Bagan Punak (foto/afrizal)Reses Masa Sidang III, Ketua Fraksi DPRD Rohil Kunjungi Masyarakat Bagan Punak
Halloriau dapat apresiasi Mitra Media Pendukung Publikasi Baznas Riau 2024 (foto/Yuni)Halloriau Dianugerahi Mitra Media Pendukung Publikasi Baznas Riau 2024
ilustrasi: Agung Toyota SM Amin Pekanbaru.Daftar 10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia November 2024
  Apple bangun pabrik di Indonesia.(ilustrasi/int)Mau Lanjut Jualan iPhone di Tanah Air? Apple Harus Bangun Pabrik di Indonesia
UIR sukses gelar Fun Run sempena Milad ke-43 tahun (foto/ist)Fun Run Meriahkan Milad ke-43 FEB UIR: Edukasi Pentingnya Olahraga
Menteri Ekraf RI, Teuku Riefky Harsya Kunker ke Pelalawan (foto/Andy)Kunker ke Kabupaten Pelalawan, Ini Harapan Menteri Ekraf RI
Dishub Pekanbaru dan Dirlantas Polda Riau razia angkutan ODOL jelang Nataru (foto/ist)Dishub Pekanbaru dan Dirlantas Polda Riau Gelar Razia ODOL Jelang Nataru
Pemprov Riau raih penghargaan Predikat Terbaik Pembina HAM 2024 (foto/Yuni)Pemprov Riau Terima Penghargaan Predikat Terbaik Pembina HAM 2024
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Masyarakat Antusias Datangi TPS saat Pilkada Serentak 2024
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved