PEKANBARU - Perebutan kursi Ketua DPD Golkar Riau semakin panas jelang Musyawarah Daerah (Musda). Pasalnya muncul dua kubu di dalam partai berlogo "Beringin" itu.
Dimana pendukung kubu Wakil Gubernur Riau terpilih SF Hariyanto telah mengklaim memiliki suara terbanyak dan akan menang secara aklamasi pada Musda.
Bahkan Wakil Ketua Organisasi DPD I Golkar Riau, Nasarudin telah mengajak seluruh pemilik suara di Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau untuk bersatu memberikan dukungan kepada SF Harianto.
"Kami berharap para pemilik suara dapat sepakat dalam memberikan dukungan kepada SF Harianto, agar kebijakan terbaik dapat diterapkan bagi Golkar Riau ke depan. Ini bukan hanya soal kepemimpinan, tetapi bagaimana partai bisa terus berkembang dan semakin kuat di Riau," ujar Nasarudin.
Menurutnya, dukungan tersebut sangat penting untuk memperkuat posisi Golkar di Riau dan memastikan keberlanjutan kebijakan yang menguntungkan partai.
Selain itu, kader senior lainnya Suparman telah menegaskan bahwa Ormas dan sayap partai Golkar telah bersepakat mendukung SF Hariyanto untuk menjadi Ketua DPD I Golkar Riau
"Dukungan ini kami putuskan demi kemajuan Golkar Riau, yang selama ini merasa terzalimi oleh kepengurusan saat ini," ujar Suparman.
Namun, tampaknya jalan SF Hariyanto melenggang ke kursi Ketua DPD I Golkar Riau tak berjalan mulus. Klaim kemenangan tersebut mendapat penolakan dari pendukung kubu Wakil Ketua DPRD Riau Parisman Ihwan.
Beberapa Ketua DPD II Golkar se-Riau pendukung Parisman membantah keras klaim sepihak tersebut. Bahkan mereka juga mengklaim balik bahwa suara mayoritas 12 DPD II se-Riau masih komit ke Iwan Fatah.
"Mayoritas DPD II masih solid ke bang Iwan Fatah," kata Ketua DPD II Golkar Inhu, Arsyadi.
Arsyadi menyebut bahwa klaim dari kubu pendukung SF hanyalah upaya penggiringan opini. Namun penentunya adalah pemilik suara yang terdiri dari 18 suara.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua DPD II Golkar Pekanbaru, Sahril. Mantan Ketua DPRD Pekanbaru ini menyebut bahwa klaim yang dilakukan kubu SF Hariyanto adalah informasi yang sesat.
"Informasi sesat itu, kita masih komit (mendukung Iwan Fatah)," katanya.
Adapun 18 hak suara pada Musda Golkar, diantaranya DPP (1 suara), Ormas Pendiri (1 suara), Ormas Didirikan (1 suara), Sayap Partai (1 suara), DPD I (1 suara), DPD II (12 suara), dan Dewan Pertimbangan (1 suara).
Penulis: Yuni
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :