PEKANBARU - Jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Riau, Pengamat Politik dari Universitas Riau, Tito Handoko, menyoroti dinamika internal partai berlambang pohon beringin ini.
Isu yang mencuat bukan hanya siapa yang akan terpilih, tetapi juga bagaimana proses politik di internal partai berjalan.
Tito Handoko menilai, meskipun masih mampu mengamankan tiga kursi DPR RI, performa Golkar anjlok di tingkat kabupaten/kota serta dalam Pilkada. Hal ini dianggap sebagai evaluasi terhadap kepengurusan DPD I Partai Golkar yang dipimpin oleh Syamsuar.
Kemenangan SF Harianto sebagai Wakil Gubernur Riau memunculkan spekulasi apakah Golkar akan bersikap pragmatis dengan mendorongnya sebagai Ketua DPD I. Namun, Tito menilai ada ganjalan besar: SF Harianto belum pernah menjadi pengurus Partai Golkar.
"Apakah Partai Golkar akan mengabaikan AD/ART demi kepentingan politik sesaat? Ini yang harus dipertanyakan," ujar Tito.
Merujuk pada Petunjuk Pelaksanaan DPP Partai Golkar Nomor: JUKLAK-2/DPP/GOLKAR/II/2020, salah satu syarat utama menjadi Ketua DPD I adalah pernah menjadi pengurus Golkar di tingkat provinsi, kabupaten/kota, atau organisasi yang didirikan/didirikan oleh Golkar selama satu periode penuh. Jika aturan ini ditegakkan, kecil kemungkinan SF Harianto bisa mencalonkan diri.
Menurut Tito, ada kemungkinan Golkar melakukan manuver politik dengan mencari celah untuk meloloskan SF Harianto. Salah satu skenario adalah perubahan aturan di Musda berdasarkan rekomendasi DPP. Jika ini terjadi, pragmatisme akan semakin menonjol.
"Jika aturan internal partai diabaikan, itu akan semakin menegaskan bahwa Partai Golkar lebih mengutamakan kepentingan politik praktis ketimbang kaderisasi yang berkesinambungan," lanjutnya.
Figur Kader Murni: Parisman Ikhwan dan Karmila Sari
Di tengah perdebatan soal SF Harianto, dua nama kader potensial yang disebut layak memimpin Golkar Riau adalah Parisman Ikhwan (Iwan Patah) dan Karmila Sari.
Parisman Ikhwan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Riau dan telah dua periode duduk di legislatif provinsi. Sementara itu, Karmila Sari adalah anggota DPR RI. Keduanya dianggap sebagai kader yang "lahir dari rahim Golkar" dan telah teruji dalam dinamika politik partai.
"Golkar tidak kekurangan stok kader. Justru ada kepentingan segelintir orang yang ingin kembali menguasai partai dengan cara-cara pragmatis," tegas Tito.
Menurutnya, partai politik yang sehat adalah yang mengutamakan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan. Partai yang berhasil adalah yang memiliki kader dengan pemahaman kuat terhadap ideologi partai, bukan sekadar figur instan.
"Kita bisa melihat partai-partai lain yang sukses karena mereka mendorong kader internalnya untuk memimpin. Regenerasi berjalan, kaderisasi berjalan, dan ideologi tetap terjaga. Jika Golkar tidak melakukan hal yang sama, maka partai ini akan semakin tergerus," paparnya.
Menanti Arah Golkar di Musda
Musda Golkar Riau nanti akan menjadi ajang ujian bagi partai ini. Apakah akan tetap setia pada AD/ART dan mengusung kader internal, atau justru mengutamakan kepentingan jangka pendek dengan mengubah aturan demi figur tertentu?
"Jika Golkar tetap berpegang teguh pada aturan partai, maka peluang SF Harianto untuk maju sangat kecil. Sebaliknya, jika terjadi perubahan aturan yang menguntungkan dirinya, maka itu akan menjadi preseden buruk bagi Golkar Riau," kata Tito.
Golkar selama ini dikenal sebagai partai dengan DNA kekuasaan, namun pertanyaannya: apakah kekuasaan tersebut akan diperoleh dengan mengorbankan prinsip kaderisasi?
Di tengah persaingan politik yang semakin ketat, keputusan Golkar dalam Musda nanti bukan hanya akan menentukan siapa pemimpin DPD I, tetapi juga arah dan masa depan partai di Riau.
"Apakah Golkar akan tetap kokoh dengan identitasnya sebagai partai kader, atau justru semakin pragmatis? Jawabannya ada di tangan para pemilik suara di Musda nanti," tutupnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: M Iqbal
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :