PEKANBARU – Hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Kota Pekanbaru menobatkan pasangan Agung Nugroho dan Markarius Anwar sebagai pemenang dengan keunggulan signifikan. Kemenangan ini menjadi catatan penting dalam pesta demokrasi di ibu kota Provinsi Riau.
Namun, di balik euforia kemenangan, terdapat ironi yang mencuat soal rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru, dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 791.033 orang yang tersebar di 15 kecamatan dan 83 kelurahan, hanya 345.375 pemilih yang menggunakan hak suaranya atau di bawah 50 persen.
Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Hatta Bani Zuhri, menyoroti fenomena rendahnya partisipasi pemilih ini. Menurutnya, masyarakat Pekanbaru lebih banyak berbicara tentang politik, tetapi sering kali hanya sebatas diskusi tanpa tindakan nyata.
"Kita tahu betul, politik selalu menjadi pembahasan yang disenangi banyak orang. Namun, kebiasaan masyarakat kita lebih sibuk mencari kesalahan daripada berjuang untuk mengubah keadaan," ujar Hatta, Jumat (29/11/2024).
Ia juga menilai rendahnya antusiasme pemilih bisa jadi disebabkan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap para calon pemimpin.
"Ketika kita berbicara masa depan kehidupan, semua tak bisa lepas dari peran pemegang tampuk kekuasaan. Maka itu, Pilkada lima tahunan adalah momen untuk mengevaluasi dan menentukan formula terbaik bagi daerah kita," tambahnya.
Pilkada Kota Pekanbaru kali ini diikuti oleh lima pasangan calon, yang semuanya merupakan figur terkenal di kancah politik lokal.
Namun, meski kontestasi berlangsung ketat, rendahnya partisipasi menunjukkan adanya celah dalam mendorong keterlibatan masyarakat.
"Jika momentum lima tahunan ini hanya dianggap sebagai rutinitas penyelenggara, tanpa disertai partisipasi aktif dari masyarakat, maka masa depan daerah kita akan sulit berubah," tegas Hatta.
"Jika kita tidak berani mengubah arah, maka kita mungkin akan berakhir di tempat yang sama," ujarnya.
Pilkada Pekanbaru tahun ini menjadi cerminan dinamika politik yang memerlukan perhatian lebih. Partisipasi politik bukan hanya soal hak, tetapi juga tanggung jawab untuk menentukan masa depan daerah.
Keberhasilan pasangan Agung Nugroho-Markarius Anwar dalam meraih kemenangan diharapkan mampu membawa angin segar bagi perubahan, sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap politik lokal.
Momentum ini harus menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pemerintah, penyelenggara pemilu, maupun masyarakat, untuk bersinergi dalam membangun Pekanbaru yang lebih baik. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :