PEKANBARU - Tim sukses (Timses) pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 3, Syamsuar dan Mawardi M Saleh (Suwai) diduga melakukan sosialisasi di sekolah SMA/SMK negeri di Riau.
Aksi ini diyakini melanggar aturan soal tempat-tempat yang dilarang berkampanye atau dengan menggunakan alat peraga kampanye.
Timses tersebut yakni, Ketua Tim Koalisi Pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 3, Syahrul Aidi Maazat.
Dimana ia tertangkap kamera menjadi pembina upacara di SMKN 1 Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil pada Senin (4/11/2024).
Kepala SMKN 1 Tembilahan Hulu, Sufriadi mengakui, jika Anggota DPR RI yang juga ketua tim sukses Paslon Suwai menjadi pembina upacara di sekolah yang dipimpinnya.
"Iya itu kunjungan anggota DPR RI ke sekolah-sekolah. Sekarang beliau (Syahrul Aidi). Dia jadi pembina upacara, motivasi anak-anak saja soal sekolah," katanya.
Disinggung jika Syahrul Aidi di DPR RI menempati Komisi V yang mengurus urusan infrastruktur dan transportasi, apa alasannya masuk ke sekolah yang bukan merupakan urusan Komisi X, Sufriadi menyatakan, Syahrul Aidi juga membahas soal sarana prasarana yang dibutuhkan sekolah. Namun anehnya kenapa ia menjadi pembina upacara yang diikuti siswa.
"Kunjungan aja. Kebetulan beliau mau ke Kuala Enok, jadi singgah sebentar (ke SMKN 1 Tembilahan Hulu)," sebutnya.
Sufriadi juga mengetahui jika Syahrul Aidi merupakan Timses calon Gubernur Riau Nomor Urut 3, namun ditanya alasannya masuk ke sekolah menjadi pembina upacara, dirinya lagi-lagi menyebut jika Syahrul Aidi datang sebagai anggota DPR RI.
"Dia datang sebagai anggota dewan saja, bahas sarana prasarana sekolah apa yang bisa dibantu," tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, Tim Divisi Hukum Bermarwah, Muhammad Nefos mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan informasi terkait dugaan sosialisasi di sarana pendidikan tersebut.
Untuk itu, pihaknya dari divisi Hukum Bermarwah akan merapatkan hal tersebut untuk menentukan sikap ke depannya.
"Ya kita sudah dapat informasi dan bukti-bukti foto-foto pendukungnya. Ini yang akan kami rapatkan, jika terbukti seperti informasi tersebut, jelas tidak mencerminkan edukasi politik yang sehat dan sesuai aturan ke masyarakat," paparnya lagi.
Menurutnya, sebagai anggota DPR RI, Syahrul Aidi seharusnya dapat ikut mencerdaskan masyarakat dengan memberikan edukasi positif dalam perpolitikan. Bahkan malah memberikan contoh yang tidak baik ke masyarakat, bahkan ke generasi muda.
Untuk memberikan efek jera, pihaknya juga mempersiapkan laporan ke Mahkamah Kehormatan DPR RI. Karena dinilai sudah menciderai kepercayaan rakyat dengan melakukan tindakan yang tidak terpuji dalam pesta demokrasi.
Ia juga mengharapkan, pihak penyelenggara pemilu baik dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau menindaklanjuti informasi tersebut.
Sehingga dapat terang benderang dan masyarakat tau siapa yang sebenarnya melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
"Ya kami harapkan KPU dan Bawaslu dapat menindaklanjuti informasi tersebut. Jika terbukti itu harus disanksi sesuai aturan yang berlaku. Kalau tidak diproses, kami yang akan melaporkannya, kita harus memberikan pembelajaran ke masyarakat, biar ada efek jera," pungkasnya.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)