Soeharto Jadi Pahlawan Nasional atas Jasanya untuk Indonesia Terus Diperjuangkan
Rabu, 30 Oktober 2024 - 19:54:08 WIB
|
Eko Wibowo, SPdI, MPd, yang menjabat sebagai Bendahara Hasta Mahardika Soehartonesia di Provinsi Riau (foto/ist) |
Baca juga:
|
PEKANBARU – Ormas Hasta Mahardika Soehartonesia terus memperjuangkan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Jenderal H.M. Soeharto. Eko Wibowo, SPdI, MPd, yang menjabat sebagai Bendahara Hasta Mahardika Soehartonesia di Provinsi Riau, menyampaikan bahwa pengakuan ini sangat dinantikan, terutama menjelang Hari Pahlawan pada 10 November 2024.
"Kami menyadari ada pro dan kontra tentang beliau, tetapi jasa Pak Harto bagi Indonesia tak bisa diabaikan. Saya sendiri merasakannya sebagai anak dari keluarga transmigran di Riau," ujar Eko, yang akrab disapa Ekowi.
Hasta Mahardika Soehartonesia, organisasi yang mewadahi aspirasi para pengagum Soeharto, resmi terdaftar di Kesbangpol Provinsi Riau sejak 28 Februari 2019. Melalui kepengurusan ini, organisasi tersebut berharap agar gelar Pahlawan Nasional bisa disematkan pada Soeharto atas kontribusi besarnya.
Kontribusi Penting Soeharto untuk Indonesia:
1. Pembebasan Irian Barat
Soeharto memimpin operasi Trikora pada 1962 yang sukses membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda, sebuah momen penting bagi kesatuan Indonesia.
2. Mengubah Indonesia sebagai Pengekspor Beras
Melalui konsep trilogi pembangunan — stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan pemerataan pembangunan — Soeharto membantu Indonesia mencapai swasembada pangan.
3. Peluncuran Satelit Palapa
Pada 8 Juli 1976, Indonesia meluncurkan Satelit Palapa, yang menjadikan Indonesia negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit. Ini memperkuat komunikasi nasional dan menghubungkan Indonesia dengan dunia.
4. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Soeharto menggencarkan program wajib belajar dan mendirikan Sekolah Dasar Instruksi Presiden (SD INPRES) di seluruh Indonesia sejak 1973. Upaya ini berbuah penghargaan Avicienna dari UNESCO pada 1993.
5. Program Keluarga Berencana (KB)
Jargon “dua anak cukup” yang dikenalkan oleh Soeharto terbukti efektif dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. Pada 2010, jumlah penduduk tercatat 236 juta, jauh di bawah perkiraan 340 juta tanpa program ini.
Melalui Hasta Mahardika Soehartonesia, Ekowi berharap agar kontribusi Soeharto yang besar bagi bangsa ini akan segera mendapat pengakuan resmi dari negara. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :