Mundur dari Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto: Menjaga Stabilitas Transisi Pemerintahan
Minggu, 11 Agustus 2024 - 15:51:25 WIB
JAKARTA - Dalam sebuah keputusan yang mengejutkan, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya, Minggu (11/8/2024).
Keputusan ini, menurut Airlangga, diambil demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar," ujar Airlangga dalam sebuah video dilansir detik.com.
Pernyataan ini juga dikonfirmasi Wakil Ketua Umum Golkar, Dito Ariotedjo, yang membenarkan keaslian video tersebut.
Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga menegaskan, proses pengunduran dirinya akan dilakukan dengan penuh kehormatan, menghormati marwah Partai Golkar.
Ia juga menekankan pentingnya peran partai politik dalam menjaga dan mengembangkan demokrasi di Indonesia.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus-menerus. Partai politik adalah pilar demokrasi kita," ucapnya.
"Indonesia adalah negeri besar, dan kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya," tuturnya dengan penuh keyakinan.
Airlangga juga menyebut, Partai Golkar telah berhasil melakukan transformasi besar sebagai partai politik. Ia dengan bangga mengingatkan kemenangan Golkar sebagai salah satu pengusung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres lalu.
"Dengan keringat bersama serta dengan tekad bersama, Partai Golkar berhasil melakukan transformasi menjadikan dirinya sebagai kebanggaan seluruh kader kita," ungkap Airlangga.
"Selain itu, dalam Pilpres yang lalu, kita berhasil memberikan kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029," tambahnya.
Pengunduran diri ini menandai akhir dari masa kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar, namun ia tetap menekankan pentingnya partai untuk terus menjadi pilar yang kuat dalam demokrasi Indonesia.
Keputusan ini juga membuka babak baru dalam dinamika politik di Indonesia, terutama menjelang transisi pemerintahan yang akan datang.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :