PEKANBARU - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya menjadi primadona dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini.
Sebab ada beberapa bakal calon Gubernur Riau yang terang-terangan berharap dipinang oleh PKS maupun yang di balik layar intens berkomunikasi langsung dengan DPP PKS.
Pasalnya, hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, PKS memang berjaya karena berhasil mendudukkan 10 orang kadernya di DPRD Riau sekaligus menjadi peringkat ketiga jumlah kursi terbanyak setelah PDIP dan Golkar.
Diketahui, Golkar juga berhasil meraih total 10 kursi namun unggul di total perolehan suara.
Banyak pengamat politik menilai basis pendukung dan pemilih PKS yang terkenal militan serta loyal kepada partai alih-alih sosok juga menjadi dambaan tersendiri.
Adapun beberapa nama bakal calon Gubernur Riau yang telah mendaftar penjaringan ke PKS adalah petahana Syamsuar, politisi partai Demokrat yang telah duduk tiga periode di DPR RI M Nasir, mantan pasangan Syamsuar memimpin Riau sekaligus kader Nasdem Edy Natar Nasution dan Ketua DPW PKB Riau sekaligus caleg peraih suara terbanyak di Pileg lalu.
Selain itu ada pula mantan Bupati Pelalawan yang juga politisi Golkar HM Harris, mantan Walikota Pekanbaru dua periode Firdaus dan Ketua DPW PPP Riau Syamsurizal.
Namun yang paling mencolok dan intens melakukan komunikasi adalah Syamsuar.
Diketahui, Golkar masih mengharapkan koalisi Golkar dan PKS terwujud dengan mengusung Syamsuar bersama kader PKS, Mawardi Saleh, hingga menamai kolaborasi itu sebagai kolaborasi umara dan ulama.
"Kita masih terus melakukan komunikasi Intens dan berharap koalisi Golkar dan PKS ini terwujud, antara pak Syamsuar dan pak Mawardi di Pilkada Gubernur," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau, Ikhsan, Minggu (14/7/2024).
DPW PKS Riau sendiri telah mengirimkan empat nama bakal calon Gubernur Riau yang lolos dari hasil penjaringan yaitu Syamsuar, Edy Natar Nasution, M Nasir, dan Abdul Wahid ke DPP.
Di sisi lain, selain kepada Golkar, PKS diisukan juga tergoda membentuk koalisi dengan M Nasir yang sudah jelas mengantongi 9 kursi setelah mendapat dukungan dari DPP Demokrat dan PPP.
Terlebih, Nasir berasal dari Demokrat, partai yang dipilih PKS sebagai pasangan di Pilwako Pekanbaru dan Pilbup Rohul.
Untuk Pilwako Pekanbaru, PKS telah mengumumkan koalisi resmi dengan menyandingkan bendahara mereka Markarius Anwar untuk mendampingi Ketua DPD Demokrat Riau Agung Nugroho.
Sementara di Rohul, PKS juga memberi dukungan kepada kader Demokrat, Kelmi Amri.
Jika melihat arah Pekanbaru dan Rohul, tak menutup kemungkinan PKS kembali memilih Demokrat di pentas Pilgubri dengan mengusung M Nasir untuk menyamakan koalisi.
Namun beredar kabar bahwa meski tak mengikuti penjaringan di PKS, nama Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto termasuk ke dalam nama-nama yang diusulkan PKS Riau ke DPP.
SF Hariyanto diisukan lebih intens melakukan lobby politik langsung dengan DPP PKS.
Markarius Anwar, Ketua Tim Penjaringan Pilkada DPW PKS Riau pun seolah memberi sinyal akan hal itu.
"Namun tak menutup kemungkinan juga bahwa kandidat lain (di luar peserta penjaringan) yang akan diusung, kita nantikan saja," ujarnya beberapa waktu lalu.
Penulis: Rinai
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :