PEKANBARU - Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk mengabulkan sebagian permohonan terkait perselisihan hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 yang diajukan oleh Partai Golkar.
Dalam sidang yang berlangsung pada Kamis (6/6/2024), MK sekaligus memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengadakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 31 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di Desa Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Keputusan tersebut sekaligus membatalkan Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 terkait hasil Pemilu di daerah tersebut.
Wakil Ketua Bidang Hukum DPD I Golkar Riau, Eva Nora, meyakini bahwa PSU di Rohul membuka peluang Golkar untuk mendapat kursi tambahan dan merebut kembali posisi Ketua DPRD Riau.
Sebagaimana diketahui, hasil rekapitulasi Pileg lalu menyatakan PDIP sebagai peraih kursi terbanyak dengan 11 kursi dan memastikan posisi sebagai Ketua DPRD Riau, posisi yang selama ini dimiliki Golkar.
Sementara itu wakil ketua dimiliki oleh Golkar yang meraih total 10 kursi, PKS 10 kursi dan Gerindra 9 kursi. Namun jika dilihat dari total keseluruhan perolehan suara, Golkar merupakan yang tertinggi hanya kalah di perolehan kursi.
"Maka kalau persepsi kita dapat 2.000 suara saja di PSU nanti, kita sudah menang. Karena kita hanya beda 441 suara dengan PDIP," kata Eva, Jumat (7/6/2024).
Menanggapi itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP Riau Syafaruddin Poti mengaku tak khawatir.
Menurut data yang dimilikinya, Poti yakin PSU di 31 TPS tersebut tidak akan berpengaruh besar bagi raihan suara PDIP.
"Di 31 TPS tersebut, data suara PDIP untuk DPRD Provinsi Riau tidak seberapa. Yang besar suara disitu hanya Golkar saja. Jadi kalau dihitung kembali, artinya akan memberi peluang bertambah besar suara PDIP disitu," ujarnya.
Mengingat 31 TPS tersebut tak memberi suara dominan pada PDIP di Pileg lalu, Poti berkeyakinan PSU justru akan memberi peluang PDIP semakin tinggi.
"Peluang PSU yang dilakukan di Tambusai Utara itu dalam sisi distrik wilayahnya akan menambah suara PDI Perjuangan, bukan berkurang. Ketika suara PDI Perjuangan bertambah, memungkinkan tidak Golkar itu bisa mengimbangi dengan perkalian tiga (karena Golkar mengincar kursi kedua). Maka kita optimis saja. Kalau sudah ditentukan oleh yang kuasa tak akan bisa bergeser lagi," pungkasnya.
Penulis: Rinai
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :