PEKANBARU - Masa pendaftaran bagi peserta Pemilu baik itu DPD RI dan DPRD Provinsi Riau telah berakhir. Total sebanyak 18 partai politik (Parpol) dan 29 Bacalon DPD RI telah mendaftar ke KPU Riau.
Pantauan Halloriau.com, ada sedikit perbedaan pada tahapan Pemilu 2024 kali ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu semakin meriah dan banyaknya atraksi budaya yang ditampilkan saat mengantarkan parpol ke KPU Riau.
Diantaranya PDIP yang memulai perjalanan mereka ke KPU Riau dengan terlebih dahulu melakukan prosesi tepuk tepung tawar.
Lalu konvoi bersama dengan membawa arak-arakan pemuda-pemudi berkostum baju adat berbagai suku di Riau, atraksi Reog Ponorogo bersama kuda lumping, musik kompang Melayu, silat Minang, tabuhan rebana hingga atraksi barongsai dari suku Tionghoa.
Hal yang sama juga dilakukan oleh partai Nasdem. Selain atraksi budaya, mereka juga membawa maskot burung garuda.
Tak kalah meriah, Partai Demokrat yang berangkat dari Kantor DPD mereka dengan konvoi bersama ratusan unit vespa klasik, saat di KPU Riau disambut tari piring khas masyarakat Minang diiringi suara tabuhan gendang tabuik dan para penari yang menari di atas pecahan kaca.
Kemudian partai Golkar, PSI dan partai-partai yang lain juga menghiasi perjalanan mereka ke KPU Riau dengan atraksi silat dan seni budaya lain.
Anggota KPU Riau, Nugroho Noto Susanto mengatakan, semua atraksi budaya tersebut merupakan inisiatif dari peserta Pemilu sendiri.
"Itu murni dari peserta Pemilu, partai politik atau dari bakal calon perseorangan. KPU hanya menyiapkan tenda tunggu, kursi dan lapangan. Terkait hiburan seni rakyat itu semua domain dari peserta Pemilu," jelasnya saat dihubungi Halloriau.com, Senin (15/5/2023).
Entah disengaja atau tidak, namun atraksi budaya itu dilakukan hampir semua partai dan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang melewati gedung KPU Riau.
Namun, tak hanya atraksi yang mirip, observasi Halloriau.com sebagian besar Parpol juga mengucapkan hal yang serupa.
Mereka menyebut konvoi singkat mereka yang melibatkan beberapa atraksi budaya itu sebagai simbol bahwa partainya tidak melihat perbedaan meskipun Riau dan Indonesia sendiri merupakan wilayah bermasyarakat majemuk.
"Kami arak-arakan dengan semua Caleg diiringi kompang, reog, barongsai. Kemudian memakai pakaian tradisional dari semua suku yang ada di Riau," kata Ketua DPD Riau, Zukri Misran.
"Ini merupakan upaya PDIP bahwa kebaikan itu mesti dijalankan oleh semua suku. Jangan sampai perbedaan menjadi penghambat kita," tuturnya.
Hal yang senada juga diucapkan oleh Ketua DPW PSI Riau, Juandy Hutahuruk, usai menyerahkan berkas Bacalegnya.
"Kami sengaja menyajikan tari-tarian yang mewakili seluruh lintas provinsi di indonesia sebagai representatif bahwa kita hidup di negara yang majemuk namun harus tetap bersatu," sebut Juandy.
Terakhir, Ketua DPD Demokrat, Agung Nugroho juga menyampaikan pesan serupa mengenai persatuan dari berbagai perbedaan.
"Tadi kami diawali ada penampilan kompang dari suku melayu, reog dari suku jawa, dan silat minang. Memang seperti yang kita tahu bahwa partai demokrat ini adalah sahabat semua suku, mewakili semua suku. Kita semua memang harus bersatu di tengah perbedaan," pungkasnya.
Penulis: Rinai
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :