PEKANBARU - Untuk memastikan masyarakat punya hak suara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pekanbaru buka posko pengaduan. Posko Pengaduan Keliling Kawal Hak Pilih ini dibuka saat Car Free Day (CFD), Minggu (12/3/2023).
Petugas patroli yang terdiri dari Panwascam dan Panwas Kelurahan membagikan brosur, berisi cara mengecek hak pilih masyarakat. Patroli pengawasan kawal hak pilih ini dilakukan minimal dua kali dalam sepekan, akan berlangsung sampai hari H (14 Februari 2024) pemungutan suara.
"Hari ini kita melakukan di CFD, nanti dari Panwascam juga akan melaksanakan kegiatan yang sama, dan kita juga sudah punya beberapa posko. Intinya, kita mau melindungi hak suara masyarakat," sebut Anggota Bawaslu Pekanbaru, Rizqi Abadi dikutip mediacenter.riau.go.id.
Rizqi menyebut agenda ini sesuai Instruksi Bawaslu RI Nomor 4 tahun 2023. Dalam agenda itu, Bawaslu membeberkan permasalahan selama tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit).
Jika ada masyarakat yang memenuhi syarat namun tidak terdaftar sebagai pemilih, Bawaslu akan melakukan pendataan dan selanjutnya mengadvokasi ke pihak penyelenggara, yakni ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita juga punya posko keliling, kemarin di Pasar Limapuluh, ada juga di warung-warung. Besok kita mau buat di pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, rumah ibadah. Kita akan tampung semua laporan dari masyarakat," kata Rizqi.
Ia menambahkan, Bawaslu Kota Pekanbaru melakukan Pengawasan Melekat (Waskat) pada 2.696 TPS, tersebar di 15 Kecamatan dan 83 kelurahan di Pekanbaru. Fokusnya pengawasan yakni memastikan kesesuaian prosedur coklit.
"Permasalahan coklit antara lain, E-coklit sering error, Pemilih sulit ditemui karena sedang bekerja, Data yang ada di pantarlih bukan berasal dari wilayah kerjanya (TPS lain), Pantarlih yang ditugaskan tidak sesuai dengan domisili, Rumah dalam keadaan kosong , tetapi di depan pintu terdapat striker (penghuni telah pindah) dan Warga meminta PKD meminta izin terlebih dahulu kepada Ketua RT setempat," sebutnya.
Rizqi menyebut ada persoalan yang dialami pengawas di lapangan, seperti beberapa rumah yang tidak ditempel stiker karena kehabisan stok. Lalu cuaca kurang mendukung, PKD sulit berkoordinasi dengan Pantarlih, serta terdapatnya perumahan elit yang susah didatangi sebab dijaga security. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :