PEKANBARU - Hubungan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dengan Gubernur Riau Syamsuar semakin memanas. Adil beberapa kali melakukan langkah kontroversial seolah menunjukkan pertentangan dengan Syamsuar.
Terbaru, Adil dikabarkan menolak kedatangan Syamsuar ke Kabupaten Kepulauan Meranti. Mengapa Adil berani menentang Sang Gubernur?
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Riau M Rawa El Amady mengatakan, sikap Adil tersebut lantaran dirinya mempunyai otoritas atas daerah kekuasaannya.
"Pertama, ini hanya satu percikan dari percikan-percikan sebelumnya. Yang perlu dicatat bahwa sejak dikeluarkannya UU Otonomi Daerah Tingkat II, hubungan struktural pemerintah tingkat II dengan provinsi itu bersifat administratif. Jadi hubungannya bukan bersifat kekuasaan struktural," kata Rawa, Kamis (13/10/2022).
Oleh karena itu, dalam konteks undang-undang tersebut, Rawa menilai Adil beranggapan fungsi gubernur hanya sebatas administratif. Sedangkan pembangunan sepenuhnya menjadi hak otonomi pemerintah kabupaten. Sebab itu, bukan hanya sekali kebijakan Gubernur diabaikan oleh Bupati Adil.
"Karena apa? karena dia tidak bertanggung jawab secara struktural ke pemerintah provinsi. Fungsi provinsi hanya koordinasi dalam konteks UU itu. Fungsinya hanya antar-kabupaten. Jadi kalau Adil menolak kehadiran gubernur, itu konsekuensi UU otonomi daerah tingkat dua karena fungsi gubernur tidak masuk wilayah kabupaten/kota," ujarnya.
Di sisi lain, Rawa menilai kebijakan pembangunan Pemprov Riau tidak menyentuh secara langsung terhadap kabupaten/kota. Hal ini karena secara struktural kabupaten tidak terikat dengan Pemprov.
"Jadi kabupaten dan provinsi itu lebih bersifat koordinasi antar-kabupaten," ujar dia.
Kendati begitu, dia menyebut ketidakharmonisan hubungan kedua kepala daerah tersebut akan berpengaruh terhadap koordinasi Pemprov dengan Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Pengaruhnya paling koordinasi kabupaten yang melalui provinsi. Kedua, pembangunan di kabupaten yang jadi wewenang provinsi seperti jalan akan terdampak. Kalau provinsi dilawan maka jalan di situ tidak jadi prioritas. Makanya saya lebih sarankan gubernur diubah jadi bukan pejabat politik tapi pejabat administratif," ucapnya.
Diberitakan, rencana kunjungan kerja Gubernur Riau Syamsuar ke Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya di Sekretariat Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Rumbio Nusa Mandiri (RNM) Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau dikabarkan batal.
Kunjungan orang nomor satu di Riau itu direncanakan akan dilaksanakan Jumat (14/10/2022) besok.
Batalnya rencana kunjungan kerja Gubernur Syamsuar itu kabarnya diduga ada kaitannya dengan penolakan dari Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.
Penulis: Rico Mardianto
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :