PEKANBARU - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS merupakan partai yang mengusung dan memenangkan Syamsuar di Pilkada Gubernur Riau lalu bersama PAN.
Saat ini banyak kader partai dakwah ini kecewa dengan sikap Syamsuar yang dinilai tidak memiliki komitmen dengan janji.
Di antara janji Syamsuar yang tidak ditepatinya menjadi Ketua PAN Riau, kemudian memberikan posisi Wakil Bupati Siak kepada PKS.
Namun yang terjadi saat ini, Syamsuar malah pindah ke partai yang sebelumnya menjadi lawan dia di Pilkada, bahkan sudah menjadi ketua DPD Partai Golkar.
"Banyak dari Kader PKS menyampaikan kepada saya kekecewaannya dengan Pak Syamsuar yang tidak komitmen dengan janji politiknya," ujar Ketua DPW PKS Riau Hendry Munief kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa (10/3/2020) dikutip dari tribunpekanbaru.
Menurut Hendry Munief, janji politik Syamsuar kepada PKS adalah Wakil Bupati Siak dari PKS setelah dia menjadi Gubernur dan Alfedri menjadi Bupati Siak sampai saat ini belum terealisasi.
"Sudah ada SK dari DPP PKS untuk usulan nama pak Indra Isnaini (mantan Anggota DPRD Prov Riau Dapil Siak-Pelalawan Tahun 2009-2014) untuk menjadi Wakil Bupati Siak di sisa masa jabatan hingga 2021 nanti," ujar Hendry Munief.
Namun bagi PKS, ini tidak akan menjadi penghambat bagi mereka untuk terus berkhidmat bersama rakyat.
Mereka juga akan menjadikam ini sebagai bahan evaluasi ke depan khususnya dalam menghadapi Pilkada 2020 mendatang.
"Insya Allah akan kita putuskan dalam musyawarah DPW PKS bersama Fraksi PKS di DPRD Prov Riau dalam waktu dekat ini terkait dengan sikap politik PKS ke depan," ujar Hendry Munief.
Sebelumnya Kader Partai Amanat Nasional (PAN) di Riau mengaku bersyukur mulusnya jalan kader mereka Syamsuar yang menjadi ketua DPD I Golkar Riau.
Terpilihnya Syamsuar jadi ketua akan mempengaruhi partai mereka.
Demikian dikatakan Sekretaris DPW PAN Riau Tengku Zulmizan Assegaf, menurutnya kehormatan bagi PAN bisa kader mereka jadi ketua di Golkar.
"Kami kader PAN Riau turut bersyukur dan bangga Saudaraku Syamsuar didaulat sebagai Ketua DPD Golkar Riau. Poses ini sungguh luar biasa,"ujar Zulmizan.
Bagaimanapun lanjut Zulmizan, tidak bisa dipungkiri bahwa Syamsuar punya sejarah yang panjang dengan PAN.
Tiga kali dimenangkan oleh PAN sebagai kepala daerah (dua kali bupati dan satu kali Gubernur) dan lebih dua tahun tercatat sebagai kader PAN.
"Tinta sejarah juga telah mencatat bahwa kader PAN yang bernama Syamsuar pernah menjabat sebagai Gubernur Riau, walaupun hanya sekitar setahun, yaitu sejak dilantik tanggal 20 Februari 2019 sampai mengajukan pengunduran diri sebagai Anggota PAN tanggal 13 Februari 2020," ujarnya.
Mungkin dibalik itu juga Zulmizan mengaku ada kekecewaan di kalangan sebagian kader PAN, tapi tentu tidak boleh berlarut-larut dan kenyataan ini harus dihadapi.
Bagaimana pun PAN adalah partai yang punya marwah. Pada semua partai setiap hari kader datang dan pergi, bertambah dan berkurang. Semoga saja PAN segera dapat ganti yang lebih baik.
"Kami juga turut mendo'akan agar Syamsuar bisa lebih sukses memimpin Riau. Walaupun sekarang Beliau di partai lain, PAN tetap berkomitmen akan mendukung kebijakan-kebijakan Beliau sebagai kepala daerah, sejauh sejalan dengan platform dan garis perjuangan PAN sendiri dan berpihak kepada kepentingan rakyat banyak," jelas Zulmizan. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :