Bawaslu Inhil Kembali Ingatkan Peserta Pemilu agar Taat Aturan
Selasa, 19 Maret 2019 - 15:13:00 WIB
INHIL - Hadapi proses Pemilu yang tinggal 29 hari lagi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menghimbau agar seluruh perserta Pemilu untuk taat aturan dan berkampanye mengedepankan materi Pendidikan Politik. Terutama menghindari aktivitas sogok uang untuk meraih suara.
Hal ini sesuai dengan pasal 267 ayat 1 Undang-undang No. 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum dan juga pasal 5 ayat 2 PKPU No. 23/ 2018 tentang kampanye.
Ahmad Tamimi, Anggota Bawaslu Inhil mengatakan bahwa Pendidikan Politik untuk masyarakat pemilih ini diamanatkan kepada setiap peserta Pemilu dan penyelenggara Pemilu. Oleh karena itu menurutnya harus ada kerja sama, jangan satu pihak mendidik namun pihak lain membodohi.
“Kalau begini bukan hanya merusak proses, tapi pendewasaan demokrasi kita akan terganggu,” kata Tamimi, Selasa (19/3/2019).
Lanjutnya, sejak 2 bulan lalu Bawaslu Inhil fokus melakukan beberapa pendekatan gerak politik edukasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, mengajak masyarakat untuk Tolak Politik Uang/sogok.
Langsung dalam bentuk sosialisasi menyamakan persepsi ke organisasi /komunitas warga. Dan tidak langsung berupa pemanfaatan media di berbagai aplikasinya dengan pendekatan hukum, sosial, budaya, dan agama.
Beberapa bentuk tindakan sosialisasi itu dijabarkannya diantaranya dengan menyebarkan selebaran himbauan lewat pengawas desa/kelurahan ke rumah warga serta tempat strategis.
Membuat himbauan ke masjid-masjid untuk disampaikan pada hari Jumat hingga hari H. “Dan terlebih saat ini momen bulan maulid Rasulullah, ini juga menjadi media informasi kita,” ungkapnya.
Selanjutnya menurut Tamimi Bawaslu Inhil juga telah menginstruksikan Panwaslu kecamatan dan Desa/kelurahan untuk menemui minimal 5 RT/RW/dusun untuk membuat video pendek pernyataan menolak politik uang dan siap memilih dengan nurani dan akal sehat. “Dan 1 orang pengawas desa minimal 5 video/kelompok,” lanjutnya.
Tamimi berharap semoga gerak semusim ini bisa membangun persepsi, ditambah lagi dengan dorongan semua peserta Pemilu, kaum intelektual menengah dan mubaligh di masjid, musala menyuarakan hal yang sama.
“Terlepas orang mendengar atau tidak, yang penting proses edukasi saat ini harus jalan. Dengan pengetahuan yang ia punya dari hasil edukasi itu maka suatu hari akan membuka peluang menyusulnya kesadaran. Ini gambaran konsep sederhana dan sangat butuh penguatan karena Pemilu penentu nasib kita semua," tutupnya.
Penulis: Yendra
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :