PEKANBARU - Dalam debat publik pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Riau isu payung elektrik yang gagal di halaman Masjid Raya An-Nur Kota Pekanbaru, Riau sempat mencuat.

Calon Gubernur Riau Nomor urut 1, Abdul Wahid menanyakan kepada Paslon 3, Syamsuar-Mawardi M Saleh (Suwai) tentang upaya maksimalisasi fungsi payung masjid yang terlanjur dibangun namun tak berfungsi.

Namun Syamsuar justru mengakui payung elektrik Masjid Raya An-Nur Riau terdapat perkara hukum dan pihaknya akan menunggu proses hukum terkait proyek payung elektrik yang sedang berjalan tersebut.

"Terkait hal itu kan sedang ada proses hukum, kita serahkanlah pada pihak penegak hukum untuk menanganinya," jawab Syamsuar.

Tak puas atas jawaban Paslon nomor urut 3, calon Gubernur Riau Abdul Wahid kemudian kembali menjelaskan maksud pertanyaanya.

"Mohon maaf Pak Syam, kami tidak menanyakan upaya hukum, yang kami tanyakan bagaimana upaya agar payung itu berfungsi dan bermanfaat," tanya Wahid lagi.

Sementara itu, Cawagub Riau nomor urut 3, Mawardi M Saleh minta masyarakat mengapresiasi niat baik Syamsuar dalam membangun masjid tersebut dan mengingatkan agar tidak menghakimi sebelum ada fakta yang jelas.

Cawagubri, SF Hariyanto menyoroti kesalahan perencanaan yang menyebabkan proyek payung elektrik tak sesuai yang diharapkan.

Hariyanto menyatakan, bahwa payung tersebut dibangun tidak sesuai perencanaan, dimana lebih besar dari yang direncanakan sehingga tidak tahan angin. Karena itu ia berjanji siap menyelesaikan persoalan payung jika terpilih.

Sementara itu Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 2, M Nasir yang pernah melakukan kunjungan kerja terkait payung tersebut, menyatakan bahwa produk payung yang digunakan adalah barang murahan.

Sebab itu, Nasir minta agar pemerintah tidak menggunakan produk berkualitas rendah dalam proyek yang dibiayai pemerintah.

Untuk diketahui, proyek payung elektrik Masjid Raya An-Nur ini cukup menyita perhatian publik, selain karena dibangun dipelataran Masjid Raya An-Nur yang merupakan ikon Provinsi Riau. Proyek ini mencuat dugaan adanya keterlibatan keluarga atau kolega Gubernur Riau, Syamsuar saat itu sehingga payung yang didambakan masyarakat tidak sesuai harapan.

Penulis: Yuni
Editor: Satria

BERITA LAINNYA
KPU Riau: Warga Bisa Memilih Tanpa Surat Undangan Reses Zulkardi di Rumbai, Masyarakat Keluhkan Soal Infrastruktur Hingga Lapangan Pekerjaan Bhabinkamtibmas Simpang Kanan dan Bukit Mas Cooling System Masyarakat di Jalan Yazid Hamta DPRD Riau Minta Bawaslu Kerja Ekstra Awasi Pilkada 2024 Distribusi Logistik Pilkada di Kepulauan Meranti Diawasi Ketat oleh Pamatwil Polda Riau		KPU Dumai Gelar Lomba Dekorasi TPS Meriahkan Pilkada 2024 Cegah Kecurangan, KPU Siak Musnahkan Surat Suara Rusak dan Berlebih Polisi Tembak Satu Tersangka Penyelundupan 30 Kg Sabu Asal Malaysia ke Riau Pj Gubri Tinjau Distribusi Logistik Pilkada Serentak di Pekanbaru Polresta Pekanbaru Kerahkan 564 Personel Amankan Distribusi Logistik Pilkada 2024