PEKANBARU - Elektabilitas pasangan calon (Paslon) Abdul Wahid-SF Hariyanto jauh lebih unggul dibandingkan paslon Syamsuar-Mawardi Saleh dalam survei Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2024 fokus Kabupaten Inhil yang dilaksanakan lembaga survei VOXinstitute.
Direktur Eksekutif VOXinstitute, Fendri Jaswir menyatakan, elektabilitas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Abdul Wahid-SF Hariyanto mencapai 35 persen, diikuti M Nasir-M Wardan 33,8 persen. Sedangkan Syamsuar-Mawardi hanya 11 persen.
Meskipun demikian, kata Fendri, masih ada 20,3 persen yang tidak menjawab.
''Waktu masih ada sekitar 40 hari untuk merubah peta politik di Inhil,'' ujarnya.
Menurut Fendri, Kabupaten Inhil menjadi perhitungan karena memiliki jumlah pemilih nomor tiga besar di Riau yakni 514.106, di bawah Pekanbaru 791.034 dan Kampar 601.561.
Sementara itu, Direktur Riset VOXinstitute Albion Zikra menjelaskan, survei dilakukan 2-16 Oktober 2024.
Populasi adalah penduduk Inhil di 20 kecamatan dengan kriteria usia 17 tahun atau sudah menikah, KTP Inhil dan bukan anggota TNI/Polri.
Survei dilakukan dengan metode multi Stage Random Sampling dengan 400 sampel yang tersebar di 20 kecamatan, 40 desa/kelurahan dan 80 RT. Margin of Error berkisar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
''Data dikumpulkan dengan teknik wawancara tatap muka dengan responden dan pertanyaan berdasarkan kuisner yang telah ditetapkan,'' ujar Albion.
Albion menjelaskan, dari hasil survei terlihat popularitas dan akseptabilitas calon gubernur Abdul Wahid 53 persen, M Nasir 42 persen dan Syamsuar 34 persen.
Sementara untuk calon wakil gubernur, popularitas dan akseptabilitas Wardan paling tinggi 83 persen, SF Hariyanto dan Mawardi masing-masing 25,8 persen dan 17 persen.
Sementara Top of Mind calon Gubernur Riau Wahid 33 persen, Nasir 17 persen dan Syamsuar 9 persen.
Sedangkan Top of Mind untuk calon wakil Gubernur Riau M Wardan 31,8 pesan, SF Hariyanto 16,3 persen dan Mawardi 6 persen.
Hasil survei menunjukkan Wahid-Hariyanto kuat merata di tiga wilayah Inhil Tengah 31,6 persen, Inhil Utara 37,5 persen dan Inhil Selatan 38,5 persen. Nasir-Wardan kuat di Inhil Tengah dengan 43,7, Inhil Utara 26,3 persen dan Inhil Selatan 23,8 persen.
Sedangkan Syamsuar-Mawardi lebih banyak di Inhil Selatan 20 persen), sebagian 8,9 persen di Inhil Tengah dan 1,3 persen di Inhil Utara.
Untuk elektabilitas parpol, Golkar 28,8 persen, PKB 13,8 persen, Gerindra 10,5 persen, PDIP 7,5 persen, PKS 6,8 persen dan Demokrat 6,5 persen. Selebihnya di bawah 5 persen.
Yang menarik dari survei ini, kata Albion, masih ada 22,8 persen pemilih yang tidak tahu akan ada Pilkada Serentak 27 November nanti.
Meski demikian, minat mereka untuk mencoblos tinggi yakni 98,3 persen.
Hasil survei menunjukkan masalah utama dan mendesak yang dirasakan masyarakat adalah bahan pokok mahal, kondisi jalan dan jembatan buruk dan sulitnya mencari pekerjaan.
Persoalan pokok yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah harga bahan pokok yang makin tinggi, pengangguran, infrastruktur jalan dan jembatan, serta tingkat kemiskinan.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)