Pertama, UIR Dikunjungi Diplomat Muda Kemenlu RI
Rabu, 11 Oktober 2017 - 11:13:09 WIB
PEKANBARU - Universitas Islam Riau mendapat kehormatan menerima kunjungan dari Exelensi Kementerian Luar Negeri RI. Para diplomat muda itu, Rabu (11/10) pukul 09.35 Wib diterima Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH., MCL. Ikut mendampingi Rektor antara lain Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Syafhendry, Dekan Fakultas Hukum Dr.
Admiral, ketua-ketua lembaga di lingkungan UIR dan sejumlah dosen dan mahasiswa.
Para diplomat muda yang berkunjung ke UIR itu dipimpin Akhmad Masbukhin yang pernah bertugas di Jeddah. Serta Rahadian Wisnu Broto, pernah bertugas di Rusia, Rieza Rahadian Maulana dan Dessy Nurmala Dewi diplomat yang pernah bertugas di Namibia dan Vietnam.
Selain menceritakan sejarah dan perkembangan UIR, Rektor Syafrinaldi berharap Kementerian Luar Negeri dapat mempromosikan Universitas Islam Riau ke negara-negara luar terutama dalam menarik minat anak luar kuliah di UIR. Sekaligus mempromosikan Riau. Dalam pandangan Syafrinaldi, sebagai bagian dari Indonesia, promosi Riau ke luar negeri seakan terlupakan oleh Pemerintah termasuk oleh Kemenlu RI.
''Kiranya para diplomat muda yang kini sedang meniti karier diplomatik dapat menjual potensi UIR dan Riau ke berbagai negara,'' kata Rektor.
Akhmad Masbukhin mengaku tertarik ke Riau karena Provinsi ini terbilang unik lantara potensinya yang luar biasa terutama minyak. Potensi Riau, kata Masbukhin, agak mirip dengan Saudi Arabia, negara kaya yang juga memiliki kandungan minyak luar biasa. Potensi minyak Arab, kata Masbukhin, pernah diramal putera mahkota kerajaan Arab akan habis dalam 60 tahun. Tapi, Arab cerdas, tahu minyak bakak habis mereka segera mengalihkan sasaran devisa dari minyak ke pariwisata, jasa dan perdagangan. Dan, keinginan Arab tersebut berhasil setelah harga minyak di pasar global anjlok drastis.
Riau, lanjut Masbhukin, seakan senasib dengan Arab. ''Saya mengamati ada keinginan Riau untuk segera jump dari minyak, berpindah ke sektor wisata sebagai andalan penerimaan daerah,'' kata diplomat muda ini.
Di luar potensi itu, urai Masbhukin, ia dan kawan-kawan tertarik ke Riau karena tagline daerah yang mengusung tema, 'the homeland of malay'. Diplomat tamatan Kairo ini mengaku terkejut dengan tagline itu karena tergolong berani.
''Tapi setelah saya berkunjung ke Pekanbaru, bertemu dengan Pak Gubernur dan Pak Rektor UIR, serta menikmati kulinernya, tepat kalau Riau disebut the homelandnya Melayu. Suasana dan nuansa kemelayuan di Riau sangat terasa,'' tegas Masbukhin. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :