Konferensi yang bertajuk, ''Peranan Perguruan Tinggi Dalam Mempercepet Pembangunan di ASEAN'' itu dihadiri ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi se Indonesia, termasuk peserta dari Thailand dan Singapura.

Universitas Islam Riau mengirimkan sejumlah delegasi. Antara lain Wakil Dekan II Fak. Hukum, Dr. Rasyidi Hamzah, SH., MH, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Dr. Moris Adidi, Ketua Program Studi IP H. Panca Setya Prihatin, S.Sos, M.Si dan Kepala Tata Usaha Fisipol Fahridar, SH.

Dalam pandangannya Prof. Syafrinaldi berpendapat, perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat dominan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Karena itu untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi agar mereka bisa berkompetisi dalam MEA, harus selalu ada koordinasi antar perguruan tinggi se ASEAN. Terutama perguruan tingggi Islam.

''MEA harus kita lihat sebagai sebuah peluang dan bukan ancaman bagi perguruan tinggi,'' tegas Syafrinaldi.

Syafrinaldi menjelaskan, sebagai sebuah peluang MEA membuka banyak kesempatan bagi perguruan tinggi untuk melakukan berbagai hal. Diakui, dalam perebutan peluang tersebut kita tidak bisa menghindari kompetisi.

"Tapi kompetisi juga bukan sebuah makhluk yang menakutkan melainkan kesempatan yang harus kita raih. Karena itu, di samping membangun jaringan komunikasi dan koordinasi, hal terpenting yang harus kita siapkan adalah bagaimana meningkatkan lulusan perguruan tinggi. Hanya dengan sumberdaya lulusan yang handal kita mampu bermain dalam irama kompetisi itu,'' tegas Syafrinaldi.*