'Teksi Di Benjir' Bisa Bantu Warga Kampar Deteksi Dini Banjir
Kamis, 13 Juli 2017 - 14:29:33 WIB
PEKANBARU - Mahasiswa Universitas Riau (UR) membuat inovasi terbaru mendeteksi bencana banjir dini dengan menggunakan 'Teksi Di Benjir'. Alat ini bertujuan untuk mengetahui kenaikan air sungai yang memungkinkan terjadinya bencana banjir besar.
Dalam masa percobaan, alat ini sudah dipasang pada bulan April 2017 lalu. Pemasangan dilakukan di Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar yang berada di sepanjang pinggir Sungai Kampar.
"Dari pendataan survey lapangan, posisi yang tempat untuk melakukan penelitian di pinggir sungai, tepatnya bagi masyarakat yang memiliki kerambah," ungkap Ketua Regu Mahasiswa UR, Fitri Dwi Hartati kepada halloriau.com, Kamis (13/7/2017) siang.
Ia menceritakan, alat yang dibuatnya bersama rekan satu timnya merupakan hasil kerja keras dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dimana dengan alat yang sederhana ini bisa mengetahui dengan cepat perubahan tinggi air tanda terjadinya banjir di pinggiran sungai.
"Alat yang dibuat ini cukup sederhana dimana sebagai bentuk penelitian awal, menggunakan rangkaian listrik tertutup. Dilengkapi dengan saklar yang dihubungkan dengan sensor bunyi," terang Fitri.
Posisi yang tepat dijadikan tempat melakukan kegiatan alat pendeteksi banjir di sungai Kampar yang berdampak pada pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang secara tiba-tiba. Dimana alat ini juga dapat mengukur ketinggian air sungai apabila melebihi ukuran maksimum alat ini memberikan sinyal bahaya. Sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk evakuasi.
"Sungai Kampar yang memiliki panjang kurang lebih 413,5 KM dengan kedalaman 7,7 meter, dengan lebar 143 meter. Itu yang membuat kenapa kami memilih tempat diadakan penelitian alat pendeteksi bajir ini. Dimana jika pintu air PLTA dibuka akan langsung bekerja alat ini dan memberikan sinyal kepada masyarakat setempat," ulas Fitri.
Sementara itu alat ini juga bisa meringankan penderitaan masyarakat yang memiliki usaha ikan kerambah di pingir sungai Kampar. Efeknya dari bahaya banjir ini bisa merugikan usaha ikan kerambah milik masyarakat.
"Alat ini juga bisa mengetahui dan memberikan sinyal bagi masyarakat yang memiliki usaha ikan kerambah di pinggir sungai Kampar. Adanya sinyal bisa dengan cepat evakuasi ikan-ikan mereka ketempat yang aman," pungkas Fitri.
Penulis : Helmi
Editor : Yusnin Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :