Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen pada Kelompok Tani SM
Selasa, 13 Juli 2021 - 07:47:15 WIB
![Mahasiswa Umri miniriset ke Kelompok Tani SM.](foto_berita/99WhatsApp Image 2021-07-12 at 17.18.31_copy_640x440.jpeg) |
Mahasiswa Umri miniriset ke Kelompok Tani SM. |
Baca juga:
|
PEKANBARU - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melakukan miniriset dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen untuk mengetahui permasalahan pada “Kelompok Tani SM” yang beralamat di Jalan Kartama Gg. Nurkamila IV Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Selasa (12/7/2021).
Mahasiswa yang beranggotakan Arifah Anum dan Eko susandi merupakan mahasiswa semester 6 dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dimana dosen pengampu mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yaitu Intan Putri Azhari, SE., M.Acc
Tujuan diadakannya riset ini untuk mengetahui apa saja permasalahan atau kendala dan cara pengelolaaan keuagan dari Kelompok Tani SM. Penelitian ini sekaligus untuk dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa untuk bekal dimasa yang akan datang apabila akan melalukan atau membuat suatu kelompok usaha di bidang pertanian ataupun usaha lainnya.
Kelompok Tani ini awal dibentuk pada tahun 2010, yang mana pada saat itu sebenarnya para petani yang mayoritas perantau dari Pulau Jawa sudah mulai memanfaatkan lahan kosong yang ada dengan bercocok tanam, namun seiring berjalannya waktu pengelolahan hasil tanaman tidak berjalan lancar.
Untuk itu Sunaryo termotivasi menumpulkan para petani untuk membuat suatu kelompok guna mengelola hasil panen dari para petani dan nantinya setiap petani akan mengumpulkan uang kas sebesar Rp150.000/bulan guna membeli bibit unggul yang diambil dari kelompok tani.
Sayur mayur merupakan kebutuhan utama manusia dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian para petani yang ada dalam kelompok tani SM memilih bertani yang putarannya cepat dan jarang terjadi kegagalan pada saat panen.
Kelompok tani ini lebih fokus terhadap pembudidayaan tanaman seperti Bayam Hijau, Bayam merah, Kangkung, Selada, Pakcoy, bawang merah, cabai dan kacang panjang.
Semenjak adanya Kelompok Tani SM ini para petani mendapat hasil yang baik dari pengolahannya, mulai dari penjualan 1 pintu (pengulak langsung ambil kelompok tani SM ) sehingga harga dari sayur mayur yang mereka tanam dapat dijual dengan harga yang lumayan.
Perencanaan (Planning) untuk terus mengembangkan hasil pertanian yang saat ini hanya dijual ke para pedagang pasar kaget namun akan dikembangkan lagi untuk memasokkan hasil taninya ke supermarket sehingga hasilnya terkelola dengan baik. Dan pastinya dengan planing ini akan membuat kelompok tani dan para anggotanya semakin terpacu dalam mengelola hasil dari pertanian tersebut.
Pengarahan (Actuating) para petani sekarang mulai mendapatkan perhatian yang lebih dengan ada kelompok tani mulai selalu mendapatkan sosialisi tentang budidaya sayur mayur yang baik, guna mencegah terjadinya gagal panen yang biasanya terjadi pada saat cuaca yang berubah-ubah dan hama yang mulai menyerang hasil dari pertanian para anggotanya.
Penulis : Mahasiswa Umri
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :