310 Peserta Didik Baru Lulus Seleksi di SMPN 2 Dumai, Senin Belajar Tatap Muka Terbatas
DUMAI - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara offline di SMPN 2 Dumai telah usai. Sebanyak 310 peserta didik baru dinyatakan lulus seleksi.
Kepala SMPN 2 Dumai, Hj Saidatun Syabibah SPd MPd mengatakan, pada tahun ajaran 2021/2022 SMPN 2 Dumai menerima sebanyak 310 peserta didik baru dengan rincian jalur prestasi 124 orang, jalur afirmasi 42 orang, jalur zonasi 135 orang dan dari orang tua pindah tugas 9 orang.
"Alhamdulillah pelaksanaan PPDB di SMPN 2 Dumai secara offline berjalan dengan lancar, tertib tanpa ada kendala. Meskipun dilaksanakan secara offline, kami pihak sekolah tetap memberlakukan Protokol Kesehatan ketat," kata Hj. Saidatun, Minggu (11/7/2021).
Pada PPDB tahun ini jumlah yang mendaftar sebanyak 390, pendaftaran dilaksanakan 5 hingga 8 Juli 2021 melalui jalur yang disediakan, yaitu zonasi, afirmasi, jalur prestasi dan perpindahan orang tua. Pengumuman dan daftar ulang 9 Juli 2021, pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru 12-15 Juli 2021.
Lebih lanjut dikatakannya, Senin (12/7/2021) SMPN 2 Dumai akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan ketentuan pencegahan penyebaran Covid-19.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas nantinya dibagi menjadi dua sesi setiap harinya.
"Sesi pertama pukul 07.30 WIB sampai pukul 11.30 WIB kemudian dilanjutkan sesi kedua pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Para peserta didik melakukan salat zuhur dan salat ashar di rumah saja, untuk sementara tidak di musala sekolah. Kantin sekolah juga tutup termasuk kegiatan di luar kelas dan ekstrakurikuler juga ditiadakan," terangnya.
Dan semua proses penyelenggaraan pendidikan pembelajaran tatap muka ini terbatas, sehingga untuk tambahan seperti tugas juga ada yang dikerjakan di rumah secara daring.
Sebelum memulai aktivitas pembelajaran terlebih dahulu mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, membawa handsanitizer. Ruangan juga disemprot disinfektan, kursi dan meja diberi tanda nama karena anak tidak boleh duduk satu kursi dengan kawannya.
Sesi satu dan sesi kedua ditandai dengan warna berbeda, tidak boleh pindah tempat duduk dan jam istirahat di kelas didampingi guru.
"Terpenting lagi, guru, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Mudah-mudahan ikhtiar yang kita upayakan bersama dapat membantu mencegah penyebaran Covid-19 dan kegiatan pembelajaran dapat kembali berjalan normal," harap Saidatun Syabibah.
Penulis : Bambang
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :