SIAK - Mahasiswa Kukerta Universitas Riau (Unri) melaksanakan sosialisasi di SDN 03 Laksamana, Siak. Kegiatan bertema "Semua Orang Berhak untuk Dihargai" ini berfokus pada masalah bullying yang kerap terjadi di sekolah.
Bullying merupakan masalah yang memerlukan perhatian serius, terutama di kalangan pelajar. Program mahasiswa Kukerta Unri ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, mengurangi angka kejadian bullying atau perundungan. Serta meningkatkan kesadaran dan empati di kalangan pelajar.
Program sosialisasi anti-bullying ini sudah mendapat persetujuan dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah SDN 03 Laksamana, Bandi S.pd. Serta Kepala Desa (Kades) Laksamana, Misbah dan dosen pembimbing, Sri Wahyuni Wildah SIP, MBA.
Ketua Kukerta Desa Laksamana, Nuridin mengatakan, tercetusnya kegiatan ini sebab ingin berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari bullying.
"Ini bukan hanya tentang program. Tetapi juga tentang mengubah sebuah mindset atau pola pikir dan perilaku untuk masa depan yang lebih baik," sebut Nuridin.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pendekatan edukatif, termasuk presentasi, dan pemberian materi yang mendalam mengenai bahaya serta dampak negatif dari tindakan bullying. Tujuannya menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang berkualitas, mengurangi insiden bullying. Termasuk meningkatkan kemampuan pelajar untuk memahami dan menghargai perbedaan.
Sementara itu Kepsek Bandi, SPd mendukung kegiatan ini. Baginya sekolah bukan hanya tempat untuk belajar akademis, tetapi juga untuk belajar menjadi manusia yang baik.
"Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya sebatas materi pelajaran, tetapi juga mencakup nilai-nilai kemanusiaan. Program sosialisasi ini adalah langkah yang sangat baik dalam mengembangkan karakter pelajar kami, dan salah satu langkah nyata menuju lingkungan yang lebih harmonis," sebutnya.
Kepala Desa, Misbah juga menekankan pentingnya perubahan ke arah lebih baik, termasuk di lingkungan sekolah. Perilaku bullying atau perundungan harus dihentikan, tentunya dengan semua pihak bersama mendukung program ini.
"Kita mendorong perubahan positif dalam masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah," tegasnya.
Dosen pembimbing lapangan, Sri Wahyuni Wildah menambahkan mahasiswa Kukerta sudah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengatasi masalah sosial. Mahasiswa ini telah menjadikan ilmu yang mereka peroleh sebagai alat untuk menciptakan dampak nyata.
"Harapannya, program sosialisasi anti-bullying ini akan menulari semangat positif di kalangan pelajar dan masyarakat. Bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, bebas dari ketakutan dan penuh dengan pengertian. Dalam perjuangan ini, kita semua berperan penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau antara lain Nuridin, Nurul Andini Saputri, Sherina Azzahra Ray, dan Daniel Siadico Pandiangan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.
Kemudian Rosmita Fortuna Gayatri dan Lidia Sari Silaban dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah. Lalu Oki Prawati Hutabarat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Usaha Perjalanan Wisata.
Juga Ronni Almul Dianto dan Mikhael Leonardo Silaen dari Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Manajemen. Serta Ryeni Yusvita Saragih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Sekolah. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
