PELALAWAN - Dua siswa SMA Mutiara Harapan yang merupakan sekolah binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), tak disangka berhasil meraih nilai pamuncak se-Indonesia, untuk bidang mata pelajaran Geografi dan Psikologi.
Dua siswa tersebut yakni Chante Olivier yang duduk di kelas X dan Indah Goretty Simanjuntak yang tercatat di kelas XII, berhasil mengharumkan nama Bumi Lancang Kuning khususnya Kabupaten Pelalawan dengan meraih penghargaan dari Cambridge.
Keberhasilan Chante Olivier dan Indah Goretty Simanjuntak ini tentu tak lepas dari peran guru dan pengajaran kurikulum yang jadi basic sekolah tersebut.
Penghargaan yang diraih kedua siswa ini diberikan langsung oleh Direktur Regional Asia Tenggara dan Pasifik dan Cambridge Assessment International Education, yakni Kanjna Paranthaman dan Laurie Dobson, serta Kepala Promosi Perdagangan dan Investasi, dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
Pengawas Pembina SMA/SMK UPT Wilayah 1, Nova Damayanti SPd MPd mengapresiasi raihan prestasi yang diperoleh dua siswa SMA Mutiara Harapan yang merupakan binaan PT RAPP.
Menurutnya, prestasi yang diperoleh selama ini oleh SMA Mutiara Harapan merupakan menunjukkan sekolah tersebut aktif dan serius dalam membimbing, sehingga menjadikan siswa bermutu dan berprestasi.
"Ini artinya, mutu pendidikan yang dicapai SMA mutiara harapan tersebut merupakan pencerminan lembaga tersebut dikelola dengan baik," katanya.
Dirinya berharap apa yang diterapkan di SMA Mutiara Harapan, bisa juga diterapkan di sekolah-sekolah lain setingkat SMA/SMK.
Pasalnya, untuk jenjang SMA/SMK, siswa memang diajarkan harus aktif dan kreatif menempuh bidang studi karena selepas ini, mereka langsung memasuki jenjang perkuliahan.
Karena itu, menjadikan siswa yang bermutu dan berpresatsi adalah tanggungjawab bersama, bukan hanya sekolah saja tapi juga orangtua di rumah.
"Untuk mencetak agar kita memiliki siswa berprestasi, tentu tidak hanya sekolah dan guru yang mampu mewujudkan harapan tersebut, karena prestasi merupakan hasil pencapaian yang harus diproses sejak dini, dan belum berstatus sebagai seorang siswa," ujarnya.
Lanjutnya, ini berarti guru dan sekolah hanya sebagai lembaga pengasah potensi yang dimiliki siswa, sementara orangtua bertugas untuk mengarahkan kemana potensi itu harus dikembangkan. Dan rumah sebagai sekolah pertama bagi anak, tidak bisa disangkal keberadaannya.
Keberhasilan anak bukan semata-mata lantaran keberhasilan sekolah itu sendiri, melainkan juga keberhasilan rumah tangga yang mampu menerapkan system atau suasana kehidupan yang benar-benar mendukung anak untuk belajar sehingga meraka dengan mudah menjadi siswa atau pelajar yang berprestasi.
Terkait hal itu, prestasi yang diraih dua siswa ini bagai sebuah gambaran realita nyata, jika dikaitkan dengan visi Pemkab Pelalawan di bawah kepemimpinan Bupati Pelalawan, H Zukri Misran, yakni mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan iman.
Raihan prestasi ini merupakan kiprah nyata dalam dunia pendidikan yang patut di apresiasi semua pihak. Apalagi, penghargaan dari Cambridge ini rupanya bukanlah yang pertama bagi SMA Mutiara Harapan yang berdiri sejak tahun 2013.
Sebelumnya, sudah ada lima penghargaan yang diterima siswa SMA Mutiara Harapan atas prestasi perolehan nilai tertinggi se-Indonesia dan juga satu penghargaan untuk nilai tertinggi se-dunia.
Sebagai siswa, Chante Olivier bersyukur karena telah berhasil meraih prestasi gemilang dan membanggakan tersebut. Dan tak ingin hanya dirinya yang berhasil meraih prestasi saja, Chante Olivier juga membagikan beberapa trik sehingga ia mampu meraih nilai tertinggi di Indonesia. Setiap harinya, rupanya Chante selalu melakukan persiapan untuk topik yang akan dipelajari.
Katanya, saat guru menjelaskan, jangan lupa membuat catatan penting dan tetap fokus pada penjelasan dari guru agar tidak melewatkan informasi penting sedikit pun.
"Persiapan yang dilakukan sebelum ujian adalah membahas kembali soal-soal latihan dan membaca catatan sebanyak mungkin," katanya.
Tak hanya Chante, Indah yang meraih nilai pemuncak se-Indonesia dalam mata pelajaran psikologi memiliki kiat tersendiri.
Indah awalnya tak menyangka bisa meraih nilai penghargaan tertinggi se-Indonesia dalam mata pelajaran psikologi. Bukannya apa-apa, jika sudah mencapai fase peraihan nilai tertinggi otomatis terjadi persaingan yang ketat. Ini sudah alamiah. Namun untungnya, Indah memiliki kiat tersendiri dalam memahami mata pelajaran Psikilogi.
"Saya selalu pahami konsep dan kata kunci untuk setiap topik. Jadi kalau sudah pahami itu, mudah nanti selanjutnya. Saran saya malah, kita jangan menghapal kata demi kata atau teori saja, itu buang-buang waktu karena nanti kita hanya terpaku pada yang dihapal, textbook istilah. Lebih bagus pahami konsep dan kata kuncinya untuk tiap topik, itu akan lebih mudah," bebernya.
Disinggung jika hal itu mengalami kesulitan karena tak semua siswa mampu memahami suatu konsep, Indah memaparkan, bisa mencari sumber refrensi terpercaya yang dapat memperluas wawasan atau juga dengan membentuk diskusi kelompok.
"Dengan mencari referensi lain yang valid, ditambah lagi diskusi kelompok, maka hal itu akan makin memperkaya wawasan kita sendiri," ujarnya.
Selain itu, sejauh ini pengalaman Indah sendiri saat belajar maka dirinya akan membaca buku berulang-ulang sambil berjalan agar tidak mengantuk. Dia juga menempelkan catatan-catatan penting di dinding kamarnya.
"Jadi, pada saat belajar kita dapat berkeliling untuk memahami setiap materi yang telah dicatat. Proses belajar seperti itu akan semakin menyenangkan, tak jenuh," sebutnya.
Dengan prestasi yang luar biasa ini, kepala sekolah dan seluruh tenaga pendidik mengharapkan semua siswa semakin termotivasi untuk mengukir prestasi selama belajar di SMA Mutiara Harapan dan terus dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Riau.
Sebagai informasi, SMA Mutiara Harapan yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, merupakan satu-satunya sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) untuk jenjang SMA di Provinsi Riau.
Sekolah yang berada di bawah binaan PT RAPP ini menggunakan Kurikulum Cambridge, yang berpusat di Inggris, dan Kurikulum Nasional. Untuk kurikulum Cambridge, siswa secara rutin mengikuti ujian IGCSE dan Advanced (A) Level yang diujikan langsung oleh Cambridge.
Untuk memotivasi dan mengapresiasi kerja keras sekolah, guru dan peserta didik, setiap tahunnya, pihak Cambridge memberikan penghargaan kepada siswa Cambridge di seluruh Indonesia yang berhasil memperoleh nilai tertinggi dalam ujian Cambridge, yang disebut dengan Oustanding Cambridge Learner Awards (OCLA).(adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
