Melihat Lebih Dekat Pembuatan Ecobrik, SMPN Binsus Dumai Kunjungi SMPN 23 Pekanbaru
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 19:54:44 WIB
PEKANBARU - Program ecobrick yang digagas SMPN 23 Pekanbaru menjadi magnet sejumlah sekolah untuk melihat langsung proses pemanfaatan program karya kerajinan yang berbahan baku limbah plastik ini dilaksanakan. Diharapkan program ecobrick ini dapat diaplikasikan ke sejumlah sekolah dan bahkan instransi pemerintah dan swasta.
"Kita melihat progressnya luar biasa, perkembangan programnya. Sehingga nanti program ecobrick ini bisa juga diterapkan di sekolah kami. Karena ini (ecobrick) hal yang sangat positif sekali," . ujar Husnal Hayati S.Pd, M.Pd, Kepala Sekolah SMPN Binaan Khusus (Binsus) Kota Dumai, Sabtu (22/10/2022) kepada media ini usai temu ramah dengan Kepala Sekolah SMPN 23 Pekanbaru, DR. Edi Suhendri, M.Si beserta jajarannya.
Husnal Hayati menjelaskan, kunjungannya beserta para siswanya ke SMPN 23 Pekanbaru tersebut yakni ingin melihat lebih dekat bagaimana proses pembuatan ecobrick, mulai dari bahan baku hingga menjadi kursi dan juga yang menjadi batako ecobrick.
"Yaa, Ini merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya SMPN 23 Pekanbaru telah mensosialissasikan program ecobrick mereka kepada kami (SMPN Binaan Khusus Kota Dumai). Agar anak-anak didik kami lebih termotivasi, makanya kami bawa untuk bisa melihat secara langsung. Karena ini sangat menginspirasi," ujarnya lagi.
Kepala Sekolah SMPN Binaan Khusus Kota Dumai ini meyakini, apabila program ecobrick gagasan SMPN 23 Pekanbaru ini terus dikembangkan dan diaplikasikan di sekolah-sekolah maka bisa menumbuhkan kewirausahaan peserta didik.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 23 Pekanbaru DR. Edi Suhendri, M.Si mengatakan bahwa program ecobrick yang digagasnya tersebut lebih mengedepankan kepada program literasi. Artinya program ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh seluruh sekolah yang ada di Riau. Bahkan oleh instansi pemerintah maupun swasta.
Katanya, apabila program ini bisa diaplikasikan ke hampir sebagain besar instansi/ lembaga, maka secara tidak langsung dapat mengurangi persoalan sampah di Pekanbaru.
"Kita ketahui bersama persoalan limbah atau sampah plastik ini akan menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Penguraian sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun. Makanya dengan pemanfaatan program ecobrick day ini setidaknya dapat mengurangi dampak plastik terharap lingkungan," ujar Doktor bidang lingkungan ini.
Ia menjelaskan, ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological. Ecobrick ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Dengan ecobrick, sampah-sampah plastik ini akan tersimpan di dalam botol sehingga tidak perlu dibakar, atau pun ditimbun.
Beliau juga menjelaskan bahwa, program ecobrick ini sudah dijalankan selama dua tahun lalu dan sudah dimuat di dalam Kurikulum, yang termasuk dalam kompotensi ketrampilan tentang pemanfaat limbah plastik.
“Semua kegiatan ini dimotori oleh anak-anak OSIS. Jadi kita berharap anak-anak SMPN 23 Pekanbaru menjadi agen dan menjadi duta-duta lingkungan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah plastik ini kalau tidak di kelola dengan baik maka bisa mendatangkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan seperti menyebabkan kanker paru-paru, dll,” jelasnya. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :