PEKANBARU- Peranan guru sangat penting artinya dan merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pembangunan pendidikan. Guru berperan sebagai manager atau fasilitator pendidikan, oleh sebab itu guru harus sanggup merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sumber daya pendidikan agar supaya peserta didik dapat belajar secara produktif.
Sejalan dengan era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat dan makin canggih, dengan peran yang makin luas maka diperlukan guru yang mempunyai karakter yang nantinya akan menghasilkan tenaga guru yang profesional dan berkarakter.
Guru profesional abad 21 adalah guru yang terampil dalam pengajaran, mampu membangun dan mengembangkan hubungan antara guru dan sekolah dengan komunitas yang luas, dan seorang pembelajar sekaligus agen perubahan di sekolah.
Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun hubungan yang efektif dengan siswa dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu pengajaran, serta melakukan refleksi dan perbaikan praktek pembelajarannya secara terus menerus.
Salah satu cabang keilmuan yang menunjukkan perkembangan cukup signifikan adalah biologi. Pengembangan cara berpikir dalam pembelajaran biologi dapat berhubungan dengan banyak hal. Salah satunya berkaitan dengan pengelolaan teknis pembelajaran biologi.
Objek kajian biologi yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan siswa perlu dipelajari secara kontekstual guna mengkonstruk pemahaman dan membangun keterampilan berpikir siswa. Pandangan ini didasarkan pada suatu pemahaman bahwa belajar bukan sekedar proses transfer pengetahuan semata, sehingga menempatkan siswa secara pasif.
Pembelajaran dalam biologi abad 21 memiliki tiga dimensi yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills).
Guru di abad 21 memiliki karakteristik yang spesifik dibanding dengan guru pada abad-abad sebelumnya.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah, pertama memiliki semangat juang dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan yang mantap. Kedua, mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
Ketiga, berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi. Kempat, memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai permasalahan. Kelima, memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi. Dan terakhir mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.
Untuk dapat berperilaku profesional dalam mengembangkan tugas dan menjalankan profesi maka terdapat lima faktor yang harus senantiasa diperhatikan; (1) sikap keinginan untuk mewujudkan kinerja ideal, (2) sikap memelihara citra profesi, (3) sikap selalu ada keinginan untuk mengejar kesempatan-kesempatan profesionalisme, (4) sikap mental selalu ingin mengejar kualitas cita-cita profesi, serta (5) sikap mental yang mempunyai kebanggaan profesi.
Kelima faktor sikap mental ini memungkinkan profesionalisme guru menjadi berkembang.
Karakter ideal serta perilaku profesional tersebut tidak mungkin dapat dicapai apabila di dalam menjalankan profesinya sang guru tidak didasarkan pada panggilan jiwa.
Penulis: Loviana Rekha, S.Pd
Mahasiswa Magister Pendidikan Biologi Universitas Riau
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :