PEKANBARU - Sekolah tatap muka 100 persen di Pekanbaru dimulai untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai melakukan uji coba sekolah tatap muka hari ini, Selasa (4/1/2022).
Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yakni Menteri Pendidikan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama tahun 2021, pihaknya akan mencoba belajar tatap muka 100 persen atau normal. Belajar tatap muka ini dimulai dari pelajar SMP.
"Berdasarkan SKB empat menteri, untuk pekan ini kita coba untuk SMP, belajar satu hari 6 jam pelajaran. Kita rencanakan waktunya hari Senin sampai Sabtu," ujar walikota, Selasa (4/1/2022).
Sekolah tatap muka seratus persen pekan ini merupakan uji coba untuk menentukan kebijakan berikutnya. Nantinya, dalam minggu ini terhadap guru dan siswa akan dilakukan rapid test antigen.
"Insya Allah kita akan lakukan tes rapid guru dan juga murid di hari Jumat atau Sabtu dengan rapid tes antigen secara acak di sekolah negeri dan sekolah swasta. Dari situ kita akan evaluasi untuk mengambil kebijakan izin belajar untuk SMP pekan depan," katanya.
Menurutnya, dalam pengambilan keputusan membuka sekolah tatap muka secara seratus persen ini harus hati-hati. Apa lagi masa inkubasi dari Covid-19 14 hari pasca libur tahun baru.
"Kita sangat berhati-hati dan waspada karena masa inkubasi Covid-19 ini adalah 14 hari, terutama dengan varian baru yang juga perlu diwaspadai hingga 14 hari pasca tahun baru. Jika hasilnya (evaluasi) aman, maka kita akan maksimalkan sekolah dengan tatap muka sebagaimana keputusan empat menteri tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, bahwa Pemko telah memenuhi syarat untuk melakukan sekolah tatap muka tersebut. Baik secara zona wilayah maupun capaian vaksinasi.
"Syarat dari SKB itu, pertama PPKM level 1 dan level 2, vaksinasi tenaga didik di atas 80 persen sedangkan kita sudah 90 persen lebih, dan vaksinasi lansia di atas 50 persen dan kita sudah lebih. Jadi syarat mana lagi yang belum terpenuhi," terangnya.
Makanya, lanjut Ismardi, pihaknya membuka SMP dulu, baru nanti SD. "SMP dulu tahap pertama, dan baru nanti tahap kedua SD," pungkasnya.
Penulis: Rahmat
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :