www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Gubernur dan Bupati/Walikota Terpilih dari Riau Wajib Cek Kesehatan, Ini Jadwal Lengkapnya
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Dilema Pembelajaran Jarak Jauh untuk Peserta Didik ABK
Kamis, 08 Oktober 2020 - 17:34:59 WIB

SIAK-Memastikan layanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) selama diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan tantangan yang tidak mudah bagi para guru. Tidak terkecuali yang dialami, Ranti Elvira, Guru SMPN 2 Mempura, Kabupaten Siak.

SMPN 2 Mempura merupakan salah satu sekolah inklusi yang ada di Kabupaten Siak. Terletak di kampung Merempan Hilir, Kecamatan Mempura. Sekolah yang merupakan mitra Tanoto Foundation ini dikelilingi hutan dan kebun sawit.

Ranti juga menjelaskan bahwa peserta didik yang terkategorikan ABK tidak hanya yang difabel saja.

“Anak berkebutuhan khusus di sini bukan hanya difabel saja. Tetapi juga ananda yang putus hubungan dengan dunia luar karena beberapa faktor. Salah satunya peserta didik di kelas saya. Ananda termasuk ABK karena broken home. Hal ini yang diduga kuat menyebabkannya tidak peduli dengan dunia luar. Misalnya tidak peduli dengan pelajaran di sekolah, tidak mempan dinasihati atau pun dimarahi orang tuanya,” tutunya.

Total ada 8 jumlah siswa berkebutuhan khusus di SMPN 2 yang terbagi atas 7 orang dengan kategori lamban/kesulitan belajar dan 1 orang tuna laras.

Harus Sabar dan Telaten

Dalam menghadapi peserta didik ABK dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Apalagi saat ini situasinya siswa harus belajar dari rumah.

“Mengimplementasikan PJJ dengan siswa berkebutuhan khusus mempunyai tantangan tersendiri. Yang terpenting harus memiliki kesabaran dan ketelatenan. Terkadang jangankan mengikuti materi yang kami bagikan di WAG kelas, absen saja tidak dibaca. Saya pernah menelpon dan malah di-reject. Materi tidak dibaca dan tidak ditanggapi,” ucapnya.

Demi memenuhi layanan pendidikan kepada peserta didik ABK, Ranti ditemani guru inklusi Iwan, secara khusus mendatangani siswa di rumahnya.

“Agar siswa terpenuhi hak belajarnya, saya dan Pak Irwan door to door mendatangi rumah siswa. Saya sebagai wali kelas juga menanyakan kendala dan memberikan opsi untuk solusinya, sementara guru mapel ada yang door to door untuk memberikan LKPD,” terangnya.
Ranti juga menyampaikan sulitnya menuju rumah peserta didik yang tersebar di sekitar hutan dan kebun kelapa sawit. Bahkan saat musim hujan, dia harus melewati genangan air setinggi lutut.

“Kalau musim hujan saya harus menyiapkan sepatu boots karena di daerah sana sering banjir. Hal ini dikarenakan mayoritas wilayahnya lahan gambut. Jadi kalau hujan air menggenang sampai setinggi lutut orang dewasa,” tuturnya.

Dia juga menjelaskan tantangan terbesar menghadapi peserta didik ABK ada di orang tua.

“Tantangan terbesar adalah kepedulian orang tua terhadap PJJ yang sedang kita laksanakan. Perhatian dan peran serta orang tua dalam mendampingi siswa ABK sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang siswa,” ujarnya.

Pembelajaran Aktif untuk ABK

Ranti memulai pembelajaran dengan menerapkan konsep MAU, mengondisikan, aktifkan, dan umpan balik. Seperti yang dia terapkan kepada ananda Aidil Fitriansyah, peserta didik yang diberi keistimewaan suka menyendiri dan lamban dalam belajar.

“Saya memulai pembelajaran dengan menanyakan ke ananda kenapa tidak merespon sama sekali di group. Saya juga berdiskusi dengan orang tuanya. Setelah mengetahui persoalannya, saya mulai menyampaikan materi pelajaran,” ujarnya.

Ranti juga tetap berusaha memasukkan unsur pembelajaran aktif seperti mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi atau yang dikenal dengan MIKIR. Pada tahapan mengalami, Ranti mengajak peserta didik untuk mengenal barang-barang apa yang ada sekitar rumahnya.

“Sebelum masuk ke penjelasan tentang jenis-jenis seni rupa, saya mengajak ananda melihat barang-barang di sekitar rumahnya dan memintanya menjelaskan fungsi barang tersebut. Aidil berhasil menjelaskan barang berikut fungsinya dengan cukup baik, seperti foto, lemari, kursi, meja, dan tempat tidur.”

Kemudian pada tahapan interaksi, Ranti meminta peserta didik mengidentifikasi barang tersebut masuk ke dalam jenis seni rupa apa. Ranti menjelaskan bahwa jenis seni rupa terbagi menjadi dua, pertama seni rupa berdasarkan bentuk, kedua seni rupa berdasarkan fungsinya.

Berdasarkan bentuk terbagi menjadi seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi. Sedangkan berdasarkan fungsi terbagi menjadi murni dan terapan.

“Pada saat mengidentifikasi barang-barang tersebut, ananda mulai nampak kesulitan. Ananda masih belum memahami konsep jenis seni rupa baik berdasarkan bentuk maupun fungsinya meskipun telah dijelaskan sebelumnya,” jelasnya.

Ranti secara perlahan membantu mengidentifikasi barang di sekitar rumahnya berdasarkan bentuk dan fungsinya. Kemudian dia meminta peserta didik untuk menggambar barang yang ada di sekitarnya. Pada tahap ini nampak sekali peserta didik tidak percaya diri.

“Aidil memilih menggambar meja yang di atasnya ada televisi dan speaker. Saat menggambar Aidil ragu sekali. Dia memutar-mutar kertas. Dia menggaris, dihapus, begitu seterusya.”

Pada momen ini, Iwan selaku guru yang khusus menangani siswa inklusi berperan memberikan motivasi dan mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan tugasnya.

“Jangan ragu, jangan ragu, buat saja dulu. Tidak apa-apa salah, yang penting Aidil selesaikan dulu,” tutur Iwan saat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.

Kemudian memasuki tahap komunikasi, Ranti meminta peserta didik menjelaskan gambar yang telah berhasil dibuat dan Mengidentifikasikannya ke dalam jenis seni rupa apa.

“Setelah ananda selesai mewarnai gambar yang telah dibuatnya, saya meminta ananda menjelaskan gambar tersebut dan mengelompokkannya ke dalam jenis seni rupa apa.”

Pada tahap komunikasi ini, Ranti menjelaskan peserta didik sangat kesulitan dan kehilangan rasa percaya dirinya. Sehingga dia dan Iwan secara perlahan terus mendampingi dan memotivasinya.

“Pada saat menjelaskan ini, Aidil betul-betul sangat kesulitan sekali, kurang percaya diri, kemudian cara penyampaiannya harus banyak dipancing. Sehingga saya dan Pak Iwan terus berusaha memotivasinya,” tuturnya.   

Di tahap refleksi, Ranti kembali memotivasi peserta didik bahwa mereka juga bisa mengerjakan dengan baik apa yang ditugaskan oleh guru.

“Di akhir pembelajaran, saya kembali memotivasi Aidil agar mau terus belajar dan memuji sisi positif yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memberikan rasa percaya diri bagi Aidil,” pungkasnya.  

Penulis : Diana Sari
Editor : Yusni Fatimah


   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi Mendagri minta kepala daerah terpilih yang akan dilantik harus cek kesehatan 18 Februari (foto/int)Gubernur dan Bupati/Walikota Terpilih dari Riau Wajib Cek Kesehatan, Ini Jadwal Lengkapnya
XL Axiata menjadi salah satu operator telekomunikasi terdepan di Indonesia dalam penerapan Generative AI.(foto: istimewa)XL Axiata Perkuat Layanan Digital dengan AI dan Cloud, Gandeng AWS dan Snowflake
Promo First Media dihari valentine.(foto: istimewa)First Media Hadirkan Promo Spesial Februari, CINTA dan ROMANTIS untuk Pelanggan Baru dan Setia
Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan. (Foto: Int)Sempat Dikira Warga Riau, WNI Korban Penembakan di Malaysia Ternyata Warga Sumut
Sekda Rohil, Fauzi Efrizal belum lama ini memimpin rakor dengan seluruh OPD dan Camat se-Rohil untuk Verifikasi data tenaga non ASN. (Foto: Afrizal)Pemkab Rohil Siapkan Skema Tenaga Paruh Waktu untuk Non-ASN yang Tak Lolos PPPK
  Pemprov Riau terima hasil Reses Persidangan I saat Sidang Paripurna (foto/int) Pemprov Riau Terima Laporan Reses DPRD: Aspirasi Masyarakat Jadi Acuan Kebijakan
Ketua Apkasindo Pelalawan, Jupri SE.(foto: andi/halloriau.com)APKASINDO Pelalawan Desak Pemkab dan Gubernur Tindak Perusahaan Sawit yang Belum Realisasikan Pola KKPA
e Vitara yang merupakan mobil listrik dari Suzuki yang siap dipasarkan di Indonesia tahun 2026 mendatang. (Foto: Int)Suzuki e-VITARA, SUV Listrik Canggih Siap Ramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia
Tim gabungan masih melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi karhutla Tanjung Penyembal Dumai. (Foto: Tribun Pekanbaru)Karhutla di Dumai Belum Padam, Tim Kewalahan Hadapi Angin Kencang dan Lahan Gambut
Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan.Hasan Nasbi: Program CKG untuk Memperkuat SDM Menuju Indonesia Emas
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Tingkatkan Kualitas SDM, PT BSP - UMRI Teken MoU
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved