Mahasiswa Kukerta Unri Pelajari Kearifan Lokal Kampung Rawa Mekar Jaya Siak
Rabu, 09 September 2020 - 15:52:52 WIB
PEKANBARU - Mahasiswa Kukerta Unri ikut serta dalam Patroli Karhutla Masyarakat Peduli Api (MPA) Kampung Rawa Mekar Jaya (RMJ) pada Sabtu 18 Juli 2020 lalu.
Kampung Rawa Mekar Jaya merupakan daerah yang sering aman dari titik panas, bahkan sempat mendapatkan Zero Hotspot. Padahal gambut di RMJ tersebar hampir di semua wilayah kampung. Peran MPA sangat terasa di mana banyak sekali kearifan lokal yang diterapkan demi menjaga lingkungan.
Saat Patroli, Bang Rapin, salah seorang anggota MPA RMJ, banyak menjelaskan teknik kearifan lokal seperti Perun dan sekat parit yang dibuat sebagai mitigasi Karhutla. Ketua Kukerta Sandewa, pun akhirnya meminta diskusi khusus dengan MPA.
Pak Setiono, Ketua MPA Rawa Mekar Jaya yang telah menerima segudang penghargaan di bidang lingkungan menjelaskan, bahwa di Kampungnya, hampir tidak ada orang yang membuka lahan dengan membakar, kebanyakan memerun (semak yang ditebas kemudian di tumpukkan/onggokkan hingga kering).
Beliau juga menjelaskan bahwa, banyak kearifan lokal yang MPA terapkan semisal Berbual, yaitu berbincang dengan pemilik lahan yang akan membuka lahannya, menjelaskan cara pengolahan. “Pendekatan personal lebih kita tekankan, kalau datang-datang cuma menghimbau untuk tidak membakar, kita akan ditolak,” kata dia menceritakan.
Ketua Kukerta juga menceritakan bahwa Pak Setiono menjelaskan guna parit/kanal ditutup jika musim kering ialah untuk ketersediaan air apabila terjadi kebakaran.
Selain itu, dari diskusi dengan MPA Rawa Mekar Jaya ada beberapa minyak yang dibuat secara tradisional dan diolah mandiri oleh Pak Setiono, seperti minyak Gaharu, Minyak Kayu gelam (dianggap bisa melawan Virus Covid-19), serta cairan cuci tangan dari Tanaman Serai Wangi.
Hal tersebut menarik Mahasiswa Kukerta unuk belajar. Ketua Kukerta menyayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah provinsi ataupun daerah. Peneliti dari mancanegara dan Guru Besar dari Universitas di Jawa sering berdatangan ke rumah dia, sehingga amat disayangkan jika kearifan lokal itu justru disorot oleh orang lain.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :