Sekolah Boleh Tatap Muka, Epidemiolog: Apa Pemerintah sudah Hitung Berapa Banyak Anak yang akan Terinfeksi?
Selasa, 18 Agustus 2020 - 10:58:51 WIB
JAKARTA - Epidemiolog independen Iqbal Elyazer menyesalkan kebijakan pemerintah yang mengizinkan sekolah tatap muka di wilayah zona kuning dan hijau Covid-19.
Dia mempertanyakan apakah pemerintah sudah mengalkulasikan potensi infeksi Covid-19 terhadap anak-anak bila sekolah dibuka.
"Kita rindu kebijakan yang berbasis prinsip ilmiah dan data. Pertanyaan saya adalah apakah tim pakar pemerintah sudah pernah menghitung secara jujur dan terbuka berapa banyak anak-anak yang akan terinfeksi dan meninggal jika sekolah itu dibuka?" ujar Iqbal dalam sebuah diskusi daring, Senin (17/8/2020).
Iqbal mengutip penelitian terbaru di San Fransisco soal pembukaan sekolah. Penelitian itu menyatakan bahwa pembukaan sekolah tidak hanya mengancam jiwa anak-anak, tapi juga mengancam jiwa para guru.
"Pembukaan sekolah menengah atas meningkatkan infeksi pada guru-guru 41 persen. 37 persen pada anak-anak di usia sekolah menengah pertama (SMP). Apakah hal seperti itu pernah dihitung oleh tim pakar pemerintah?" sambungnya.
Menurut Iqbal, seperti diberitakan Liputan6.com, potensi ini ini tak pernah dinarasikan oleh pemerintah. Baik itu di panggungnya sendiri maupun dalam diskusi-diskusi publik.
"Pejabat pemerintah pasti tidak mau menanggung konsekuensi dari tuntutan hukum terhadap hilangnya korban jiwa anak-anak," ucap Iqbal.
Negara Wajib Lindungi Warganya
Iqbal menjelaskan tugas utama pemerintah adalah melindungi segenap warganya. Sementara tugas mencerdaskan ada setelah perlindungan ini berhasil dijamin.
"75 tahun yang lalu pemerintah Indonesia dibentuk dengan tugas melindungi segenap bangsa Indonesia, melanjutkan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa. Urutannya, lindungi, kesejahteraan, cerdaskan," jelasnya.
"Setiap keputusan pemerintah harus diverifikasi terhadap ketiga tujuan ini. Sekarang pertanyaannya adalah apakah keputusan membuka pengajaran tatap muka itu merupakan tindakan melindungi atau malah tindakan yang mengancam keselamatan jiwa?" sambung Iqbal.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :