MERANTI - Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) membuat taman mini desa dalam upaya meminimalisir lahan kosong dengan cara mengalihfungsikan lahan kosong.
Taman mini itu dibangun di Desa Nipah Sendanu, kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Di Desa Nipah Sendanu banyak lahan yang tidak digunakan oleh masyarakat dan dimanfaatkan oleh tim Kukerta Unri. Untuk pengalihan fungsi lahan kosong tersebut, tim ini membuat taman mini di desa tersebut tepatnya di samping kantor desa.
Pembuatan taman ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah masing-masing. Pembuatan taman mini desa merupakan kerjasama antar tim Kukerta dengan pihak Desa Nipah Sendanu.
Menurut Tim Kukerta, tujuan pembuatan taman ini selain meminimalisir lahan kosong juga untuk menamambah nilai keindahan desa tersebut.
Ketum BUMDES Nipah Sendanu Azukri menyampaikan bahwa pembuatan taman mini ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat baik, Ia mengapresiasi atas tindakan yang telah dilakukan oleh tim Kukerta Unri.
Sementara itu, Sekretaris Desa Nipah Sendanu Agus Satriawan mengharapkan respon yang baik dari masyarakat. "Sehingga mayarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan taman desa setelah dibenahi," kata dia.
Tim Kukerta Unri, Dohar Sitohang mengatakan, pembuatan taman ini merupakan inisiatif dan kerjasama dari tim Kukerta dengan pihak desa.
"Karena itu kami mengharapkan kepedulian dan respon mayarakat desa untuk menjaga dan merawat taman ini. Selain pembenahan yang kami lakukan seperti memasang pagar dan menanam bunga kami juga membuat ayunan dan bangku sebagai tempat bersantai bagi warga desa,” paparnya.
Selain itu, Tim Kukerta lainnya, Bangkit Sihombing menambahkan, proses pengerjaan taman ini tidak mudah. Mulai dari keterbatasan alat, bahan pengerjaan dan kurangnya tenaga yang dibutuhkan untuk pengerjaannya.
"Selain itu, proses pengerjaan taman ini juga sangat memakan waktu yang sangat lama apalagi waktu penanaman bunga," jelasnya.
Kata dia, saat pengerjaan itu, di desa mengalami musim kemarau yang berkepanjangan sehingga menyebabkan sebagian besar bunga yang ditanam mati. Hal ini tentu saja menyebabkan penanaman bunga yang berulang kali.
"Namun dengan tekad yang kuat dan kerjasama tim yang solid kami dapat menyelesaikan taman mini Desa Nipah Sendanu dengan baik," jelasnya.
Penulis: Delvi Adri
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :