Satu Lagi Anak Cerdas di Indonesia 'Diperebutkan' Universitas Top Dunia
Rabu, 10 April 2019 - 11:24:36 WIB
JAKARTA - Indonesia memiliki banyak anak cerdas yang diterima di kampus-kampus ternama. Tak hanya di terima di satu kampus, bahkan mereka diterima di beberapa kampus top dunia sekaligus.
Itulah yang dialami Alfian Edgar Tjandra, siswa kelas XII Kharisma Bangsa. Siswa berusia 18 tahun ini masuk dalam daftar mahasiswa di Harvard, Carnegie Mellon University America, University of Waterloo Kanada, Nanyang Techno logical University (NTU) dan National University of Singapore (NUS).
Lalu kemana dia menentukan pilihan?
“Saya memilih ke Harvard untuk belajar komputer Sains,” kata Edgar saat ditemui di sekolahnya kemarin. Ada tiga tahap ujian yang harus dilalui Edgar sebelum bisa kuliah di kampus yang masuk dalam jajaran Ivy League. Tidak hanya harus memiliki nilai TOEFL tinggi, namun juga harus menciptakan esai menarik.
Hal itu dirasakan Edgar ketika memberikan esai tentang pengalamannya menaiki Gunung Rinjani di Lombok beberapa tahun silam. Selain aktivitas akademik, Edgar juga aktif dalam kegiatan sosial dengan menularkan ilmunya kepada adik kelas yang membutuhkan pendalaman, khususnya di bidang matematika. Hal itu ternyata menjadi nilai lebih bagi calon mahasiswa Harvard yang lekat dengan kegiatan di masyarakat.
“Dalam portofolio itu, aktivitas saya juga membantu penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke seluruh Indonesia,” katanya.
Edgar akan mulai kuliah di Universitas Harvard pada Agustus 2019 mendatang. Dia bercita-cita sepulang dari Harvard nanti akan membangun startup yang berguna bagi bangsa Indonesia.
Remaja kelahiran 3 April 2001 ini memang memiliki otak yang encer di bidang akademik, khususnya matematika. Di usia 11 tahun, dia telah meraih perak dalam Olimpiade Matematika dan Sains Internasional di India. Lanjut pada 2013 dia juga meraih perak di kejuaraan matematika di Bulgaria. Pundi-pundi medali pun berhasil diraihnya di Olimpiade Sains Nasional pada 2014 dengan meraih perunggu di bidang matematika. Selanjutnya di Rumania pada 2015, dia berhasil memboyong perunggu di Asian Pasific Mathematics Olympiad di Rumania.
Edgar juga meraih perak di International Mathematical Olympiad (IMO) ke-59 tingkat SMA di Cluj Napoca, Rumania pada 2018. Edgar mengaku pertama kali dikenalkan matematika oleh orang tuanya pada saat masih di taman kanak-kanak (TK). Namun, saat itu bukan angka yang disodorkan oleh orang tuanya, melainkan sebuah permainan olah pikir (board game).
“Jadi tidak dikenalkan untuk mengerjakan soal matematika yang banyak. Think fun. Saya dikenalkan dengan game. Menurut saya, itu sangat membantu. Karena kalau disuruh mengerjakan soal banyak menghitung, juga tidak suka,” kata dia.
Kepala SMA Kharisma Bangsa Imam Husnan Nugroho menuturkan, sejak awal pihaknya menyiapkan para peserta didik agar dapat diterima di universitas mancanegara. Di antaranya syarat yang diterapkan berupa TOEFL dan Scholastic Aptitude Test (SAT). SAT biasa digunakan oleh institusi pendidikan terutama College dan University, seperti di Amerika dan Kanada, sebagai proses seleksi mahasiswa tahun pertama (freshman year). (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :