PEKANBARU - Ribuan guru sertifikasi di Kota Pekanbaru kembali menggelar aksi demo, Jumat (22/3/2019) pagi. Aksi yang sudah kelima kali ini belum membuahkan hasil.

Tuntutan mereka masih sama, yaitu agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memberi solusi terkait terbitnya Perwako Nomor 7 tahun 2019. Sejak Perwako itu terbit, guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi tidak boleh lagi menerima TPP seperti tahun lalu.

Selama aksi demo, para guru sertifikasi tak kunjung ditemui Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT. Para guru ini mengancam akan kembali menggelar aksi demo Senin 25 Maret mendatang.

Para guru berharap Walikota Pekanbaru dapat menemui guru sertifikasi pada saat apel pagi. "Kita kumpulkan tenaga kita untuk Senin depan, sebelum jam delapan kita sudah sampai disini, kita ikut upacara pagi," kata salah satu orator aksi.

"Kita lihat apakah sampai selesai upacara Walikota sudah punya nyali menjumpai kita, nggak mungkin pula tugasnya keluar kota terus," tambahnya.

Selain akan mengikuti upacara pagi, guru sertifikasi juga mengatakan akan menggelar aksi hingga jam pulang pejabat Pemko pada Senin depan.

"Kita bertahan sampai sore, kalau mau istirahat kita masuk ke MPP, kita bawa bantal dan bekal," tegasnya.

Penulis : Delvi Adri
Editor : Yusni Fatimah