PEKANBARU - Pembelajaran aktif bagi siswa tidak lepas dari peran guru dalam membantu siswa dalam mengikuti proses belajar baik di kelas maupun di luar kelas. Hubungan antar kurikulum pembelajaran dan aktifitas siswa di kelas harus saling terhubung satu sama lain.
"Nah, posisi inilah yang harus dipunyai oleh seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan aktif," kata Ketua sebuah Yayasan Pendidikan Swasta di Pekanbaru, Drs Jasman Jaiman MEd, Kamis (7/2/2019).
Permasalahan yang timbul adalah masih banyak guru yang belum bisa menghidupkan lingkungan kelas dalam proses pembelajaran aktif. Sehingga lingkungan kelas menjadi sepi, siswa tidak aktif belajar, dan guru hanya duduk membaca atau berceramah saja di kelas.
"Kondisi ini menyebabkan siswa tidak tertarik untuk belajar di kelas. Alhasil, target yang ada dalam kurikulum pembelajaran tidak tercapai," kata dia.
Yayasan yang Ia pimpinan menaungi beberapa sekolah untuk beberapa tingkatan pendidikan. Usahanya untuk peningkatan kualitas pendidikan terjawab dengan adanya program PINTAR yang merupakan program kerjasama dalam hal peningkatan kualitas pendidikan antara Tanoto Foundation dengan Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pekanbaru serta Kantor Kementrian Agama Kota Pekanbaru.
Berbekal dengan segala pelatihan yang pernah ikuti baik di tingkat nasional maupun tingkat international telah mengubah paradigma Jasman dalam mengajar dan belajar. Dari sinilah, rasa penasarannya dengan program PINTAR ini dimulai.
"Awalnya, salah satu guru di dalam yayasan terpilih menjadi salah satu fasilitator daerah untuk pembelajaran aktif. Dalam pelaksanaan kegiatan, saya secara langsung meminta untuk bisa ikut menjadi peserta dalam pelatihan yang dilaksanakan," jelasnya.
Hal ini dilakukan untuk menyelami isi dari setiap kegiatan pelatihan dilaksanakan. Satu per satu pelatihan pembelajaran aktif, budaya baca maupun manajemen berbasis sekolah, dalaminya sebagai peserta.
"Saya berkeinginan agar semua guru dalam yayasan mendapatkan metode pembelajaran yang dilatih oleh para fasilitator daerah. Dari sinilah muncul ide dan gagasan untuk menyebarluaskan dan mereplikasi apa yang berikan Tanoto Foundation kepada semua sekolah dalam yayasan," paparnya.
Lanjutnya, metode pelatihan yang dilaksanakan sangat sederhana, namun punya pengaruh besar dalam meningkatkan kapasitas guru dalam pembelajaran. Ia berharap, guru yang dilatih yang berasal dari sekolahnya mampu juga berbagi dengan guru yang lain dalam yayasan yang Ia pimpin.
"Hal ini terwujud. Pada tanggal 1 Desember 2018, dilaksanakanlah kegiatan replikasi Modul PINTAR yang di ikuti oleh semua guru dalam yayasan, baik SD maupun SMP. Dua bulan setelah kegiatan replikasi dilaksanakan, hasilnya sudah bisa terlihat, saya sangat senang dengan hasil yang sudah diraih," jelasnya.
Ia mengaku sangat puas, walaupun masih belum sempurna. Ia juga optimis kualitas guru-guru di yayasan akan melebihi dirinya dalam mengajar. Dari hasil pengamatan di kelas, Metode MIKIR dilaksanakan dengan lengkap, mulai dari kegiatan yang melibatkan siswa dalam pembelajaran.
"Kemudian siswa belajar berkelompok dan berdiskusi dan guru memfasilitasi siswa dengan aktif. Setiap di akhir pembelajaran, guru sudah berani merefleksikan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Refleksi dilaksanakan untuk memastikan siswa-siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai," jelasnya.
Begitu juga dengan kegiatan literasi dengan membudayakan kegiatan membaca dengan efektif dan berkelanjutan.
Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Riau Dendi Satria Buana, mengapresiasi prestasi yang sudah dicapai oleh guru-guru dari sekolah yayasan yang dipimpin oleh Jasman. Ia mengatakan, hal seperti inilah yang menjadi konsen Tanoto Foundation dalam bekerja.
"Ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Pendiri Tanoto Foundation yaitu, mengembangkan potensi individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas dan transformative, melalui pendidikan yang berkualitas mampu mempercepat kesetaraan peluang. Praktik baik seperti ini harus menjadi ditiru oleh sekolah-sekolah yang lain," paparnya.
Penulis: Delvi Adri
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :