Meleset! Masih Ada Sekolah di Pekanbaru yang Tahan Ijazah Siswa karena Alasan Ini...
Selasa, 28 Agustus 2018 - 14:22:45 WIB
PEKANBARU - Kepala sekolah (Kasek) SMK Negeri 6 Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru diduga telah menahan ijazah 3 orang siswa karena belum melunasi utang piutang selama mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Hal ini diakui salah seorang warga Kepada anggota DPRD Kota Pekanbaru H Marlis Khasim saat menggelar reses di Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
"Kita menerima laporan dari masyarakat bahwa ada 3 orang tua wali murid yang melaporkan kepada saya ijazah anaknya ditahan pihak sekolah. Alasannya karena masih ada tunggakan pembayaran yang belum diselesaikan siswa yang bersangkutan," ungkap Marlis.
Dia mengaku bingung atas kebijakan yang dikeluarkan secara sepihak oleh Kasek tersebut. Menurutnya, penahanan ijazah itu jelas tidak masuk akal karena tidak diatur ataupun dibuat oleh pemerintah.
"Aturan itu (menahan ijazah,red) dibuat secara pribadi. Dasar dia (Kasek,red) menahan itu apa? Uang SPP? Itu sekolah negeri, sudah dibayar gajinya oleh pemerintah, kecuali sekolah swasta. Tapi menahan ijazah itu tidak boleh. Apapun alasannya kepala sekolah wajib mengembalikan ijazah anak itu," cetusnya.
Untuk itu, Marlis berupaya mengambil langkah koordinasi dengan pihak DPRD Provinsi, pasalnya saat ini kewenagan sekolah tingkat SMA SMK berada di tingkat Provinsi.
"Saya sudah koordinasi dengan provinsi, kalau tak bisa membantu saya mengurus persoalan ini, biar saya yang urus nanti dan berkoordinasi melalui Kepala Disdik Provinsi Riau. Tapi respon saya langsung ditanggapi dengan cepat," ucap Marlis
Sementara itu, Kasek SMK Negeri 6 Kota Pekanbaru, Geni Wilyarti, saat dikonfirmasi melalui selulernya, membantah telah menahan ijazah 3 orang siswa tersebut. Dia menyebut tidak mengetahui siapa nama 3 orang anak yang mengaku ijazahnya ditahan itu termasuk berapa jumlah tunggakan sekolah yang belum dibayarkan.
"Anak-anak hari ini ada yang mengambil ijazah, tapi rasanya tidak ada yang kita tahan-tahan," ucapnya.
Saat ditanya kebenaran soal siswa yang tidak sanggup membayar kewajibannya di sekolah apa ijazahnya harus ditahan, Geni mengatakan ada upaya mekanisme yang dilalui. Hal itu dilihat dari besaran tunggakan.
"Kalau ada tunggakan sekolah yang belum dibayarkan, tentu saya berpikir duku. Jika tunggakannya sedikit, ya sudah ditolerir. Tapi kalau tunggakannya dalam jumlah yang besar tentu kita berpikir. Tapi kita bukan tahan (ijazahnya,red), paling nanti untuk keperluan siswa kita cuma kasih fotocopy (ijazahnya, red)," terangnya.
Dia menceritakan saat ini banyak sekali tunggakan sekolah anak-anak yang belum dibayarkan. Jumlahnya bervariasi, namun bila melihat secara keseluruhan tidak ada yang sedikit.
"Tunggakannya luar biasa. Uang baju masih ada (belum bayar) mereka belum menyelesaikan. Terus uang komite juga. Makanya kita cuma kasih fotocopy (ijazah) nya," tutupnya.
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :