PELALAWAN - Tahun ini, kemungkinan para peserta didik yang akan melanjutkan ke jenjang SMP kembali takkan tertampung di sekolah-sekolah negeri yang ada di Pangkalankerinci. Kekurangan sekolah menjadi salah satu kendala sehingga tak semua peserta didik bisa masuk ke sekolah negeri yang ada di ibukota Pelalawan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan, Mahnizar, pada media ini, Senin (25/6/2018). Menurutnya, tahun ini untuk PPDB menggunakan sistim zonasi yakni mengutamakan siswa yang tinggal dekat dengan lokasi sekolah.

"Sistem zonasi ini mengutamakan siswa yang tinggal dekat dengan lokasi sekolah. Untuk teknisnya diserahkan kepada sekolah masing-masing," jelasnya.

Tahun ini, sambungnya, SMPN 1 Pangkalankerinci daya tampungnya 11 ruang belajar (rumbel) dimana masing-masing hanya berisi 32 siswa. SMPN 2 dan SMPN 3 Pangkalankerinci hanya bisa menampung 5 rumbel, sementara SMPN Bernas kisaran 5-6 rumbel.

"Jadi kalau untuk Negeri kemungkinan besar tidak akan tertampung, alternatif lain swasta. Saya sendiri belum tahu berapa persen tahun ini siswa yang tidak tertampung, belum ada laporan, kalau tahun lalu tak seberapa banyak siswa yang tidak tertampung ke Negeri dan akhirnya sekolah swasta menjadi alternatif," ungkapnya.

Sementara itu sejak Senin subuh  (25/6), para orangtua siswa sudah membludak antri untuk mengambil formulir pendaftaran di SMPN 1 Pangkalankerinci. Kondisi ini terlihat juga di SDN 06 dan SDN 07 Pangkalankerinci yang memang menjadi sekolah-sekolah favorit di ibukota Pelalawan.

"Ya, saya dari habis subuh langsung antri, sudah banyak juga yang antri," terang Bahri yang hendak mengambil formulir bagi anaknya yang akan masuk ke SMPN 1 Pangkalankerinci, Senin (25/6/2018).

Bahri bersama sejumlah orangtua siswa lainnya sudah sedari subuh mengantri buat mengambil formulir bagi anak-anaknya. SMPN 1 Pangkalankerinci sedari dulu memang masih menjadi sekolah favorit bagi para orangtua yang anaknya telah lulus SD.

PPDB digelar secara serentak di seluruh kabupaten kota di Provinsi Riau. Penerimaan siswa baru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diberlakukan sistem zonasi.

Penulis: Andy Indrayanto
Editor : Yusni Fatimah